Kerusakan Infrastruktur Imbas Perang Gaza: Tersisa 14 RS, 60% Rumah Rusak

3 Juni 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia, menyusul serangan di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia, menyusul serangan di Jalur Gaza utara, Kamis (30/5/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut data WHO, OCHA, dan komite darurat, perang di Jalur Gaza telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur utama di wilayah Pakistan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejak 7 Oktober 2023 hingga 2 Juni 2024, sebanyak 60 persen tempat tinggal dan 80 persen bangunan komersial rusak. Dalam hampir delapan bulan, sedikitnya 267 tempat ibadah dan 86 persen sekolah pun telah hancur.
Dari 35 rumah sakit yang terbangun di wilayah perang, hanya 14 yang masih berfungsi sebagian. Jaringan drainase di kota itu juga terganggu, 83 persen sumur air tanah tak lagi beroperasi.
Pemerintah kota Palestina telah menyatakan Jabalia dan Beit Hanoon di Jalur Gaza utara sebagai daerah bencana, Minggu (2/6).
“Kamp pengungsi Jabalia dan kota Beit Hanoon kini menjadi daerah bencana,” kata Ketua Komite Darurat untuk Gaza utara, Naji Sarhan, seperti dikutip dari Al Jazeera.
“Penduduk Gaza utara hidup dalam kondisi kemanusiaan yang sulit dengan sebagian besar penduduk kekurangan makanan, obat-obatan dan bahan bakar,” tambah Sarhan.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi yang kian memprihatinkan dan berkurangnya bantuan internasional, Sarhan meminta PBB dan organisasi internasional lainnya untuk segera turun tangan menyalurkan sokongan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan (3/6/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
Menurut Badan Verifikasi Sanad Al Jazeera, Israel telah mengambil alih sekitar 32 persen wilayah Gaza. Jumlah ini belum termasuk Koridor Philadelphi di perbatasan Mesir, wilayah yang baru-baru ini mereka kuasai.
Penghancuran total area di Gaza terjadi melalui serangan udara, serangan artileri, dan buldoser.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza, kehidupan manusia yang bermartabat hampir mustahil," kata Wakil Sekjen Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat (OCHA), Martin Griffiths.
“Bahkan jika orang-orang dapat kembali ke rumah, banyak yang tidak lagi memiliki rumah untuk dituju,” tambahnya, seperti dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
Menurut PBB, kini sekitar 85 persen di antaranya, atau 1,9 juta orang, telah menjadi pengungsi.
Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober 2023, dua kali lipat jumlah yang terbunuh pada 1947-1949. Menurut laporan, diperkirakan masih banyak korban tewas di bawah reruntuhan dan kehancuran.
Analisis Sanad terhadap citra satelit menunjukkan tingkat kehancuran Gaza sebesar 80-90 persen dari total wilayah yang diambil Israel.