Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Belum lama ini video yang merekam sesosok manusia kerdil di hutan Aceh membuat heboh dunia maya. Sosok itu terekam oleh kamera para pengemar motocross di Aceh.
ADVERTISEMENT
Manusia pendek yang tak berpakaian, tengah membawa kayu, dan mampu berlari sangat cepat dalam video itu diduga sebagai suku Mante (di Gayo, Aceh, disebut Manti).
Sejumlah orang di Aceh mengaku pernah bertemu orang suku Mante. Bahkan ada pula yang rela menghabiskan waktunya menjadi pemburu suku Mante sebagaimana dilansir LintasGayo.co pada Oktober 2015 lalu.
Dikutip dari media daring Aceh tersebut, Mauhalizar, seorang pencari suku Mante, mengatakan: “Dari beberapa kali wawancara yang saya lakukan dengan orang yang pernah melihat sosok Mante di daerah-daerah pedalaman yang dekat dengan hutan, seperti di Samar Kilang, Jamat, Linge dan sebagainya, pernah diceritakan bahwa pada puluhan tahun silam Mante itu sering datang ke pinggiran kampung mereka."
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Mante disebut memiliki tubuh kecil, berbulu halus dan jarang, serta memiliki ruas badan ke kepala sama dengan ruas badan ke kaki. Mante juga diceritakan jago menyelam di dalam air dan sering mencuri padi-padi yang dipotong oleh petani di tengah sawah.
“Mante hidup di lembah-lembah hutan di Gayo, di mana di sana terdapat makanan Mante berupa ikan-ikan kecil, kumer (sejenis buah salak hutan yang sangat asam), buah-buahan seperti durian dan sebagainya,” katanya lagi.
Meski begitu, selama bertahun-tahun mencari suku Mante, Mauhalizar mengaku belum pernah melihat sosok Mante dengan mata kepalanya sendiri. Lelaki yang sudah bolak-balik keluar-masuk hutan itu hanya pernah menemukan bekas-bekas jejaknya saja yang mirip jejak anak-anak.
ADVERTISEMENT
Pengalaman Tawardi tardengar lebih mengesankan dibanding cerita pencari Mante sebelumnya. Sebagaimana juga dilansir LintasGayo.com pada November 2015 lalu, pawang berburu kijang dan kambing hutan asal Genuren, Kecamatan Bintang Aceh Tengah, itu lebih beruntung karena pernah melihat sosok Mante secara langsung, meski hanya sepintas dan tak begitu jelas.
Saat itu Tawardi beserta kedua rekannnya sedang berburu kijang di kawasan Pantan Gelowah . Tiba-tiba anjing yang mereka bawa berburu menggonggong ke suatu arah. Mereka menghampiri anjing itu dan melihat beberapa orang suku Mante sedang duduk mencongkel-congkel tanah. Begitu mereka mendekat, orang-orang suku Mante itu kabur.
"Kami tak melihat wajah mereka, hanya bagian belakang saja, larinya sangat cepat. Saat itu kedua teman tadi menyuruh saya untuk mengejar Mante itu, tapi kami tengah bawa beban hasil buruan, tidak mungkin Mante itu bisa saya kejar,” terang Tawardi.
ADVERTISEMENT
Soal jejak kaki Mante, Tawardi sependapat dengan Mauhalizar. “Bekasnya mirip telapak kaki anak-anak. Sering saya melihat bekas Mante di sini,” ujarnya.
Berdasarkan cerita penduduk Ume Kumen yang ia dengar, Tawardi menuturkan ulang bahwa suku Mante sering mencuri susu kerbau. Para petani di Ume Kumen mengaku melihat Mante memerah susu kerbau mereka dan ada pula yang mencuri susu kerbau di dalam wadah dalam pondok yang sudah diperah oleh para petani.
Baik Mauhalizar maupun Tawardi memiliki tujuan masing-masing dalam memburu Mante. Namun sampai sejauh ini belum pernah ada yang berhasil berinteraksi langsung dengan mereka.
Suku Mante adalah salah satu etnik terawal yang disebut-sebut dalam legenda rakyat Aceh. Suku ini, bersama suku-suku asli lainnya seperti Lanun, Sakai, Jakun, Senoi, dan Semang, merupakan etnik-etnik pembentuk suku Aceh yang ada sekarang. Namun hingga saat ini masih belum terdapat bukti ilmiah yang kuat terhadap keberadaan suku Mante ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir Guardian , Richard Freeman, direktur di Centre fot Fortrean Zoology, yang meneliti makhluk-makhluk bertubuh pendek di Sumatra seperti suku Mante menyebut jika mereka bisa membuktikan keberadaaan suku Mante, tentunya itu akan menjadi penemuan yang luar biasa. Selain itu, penemuan itu juga akan memberikan petunjuk-petunjuk baru bagaimana makhluk berkaki dua dalam spesies kita berevolusi.