Kesaksian Warga Gunung Sindur Lihat Pemindahan 58 Tahanan Teroris

Pemindahan tahanan dari Nusakambangan ke Bogor (Foto: Antara/Idhad Zakaria)

Warga Gunung Sindur, Rahmat (47), menyaksikan langsung saat 58 tahanan kasus terorisme dipindahkan dari Nusakambangan menuju Rumah Tahanan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Rahmat melihat mereka semua digiring dengan wajah tertutup dengan tangan dan kaki yang diborgol.

Rahmat menyebut, para tahanan itu, tiba di Gunung Sindur pada Minggu (20/5) malam. "Ada 12 mobil polisi dan 1 mobil barracuda yang jagain bus para napi (tahanan), bus napi (tahanan) ada 3 bus" ujar Rahmat, saat berbincang dengan kumparan, Senin (21/5).

Gerbang depan Lapas Gn Sindur (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)

Pantauan di lokasi, suasana pengamanan di kompleks Lapas dan Rutan Gunung Sindur, terpantau ketat. Sebanyak tiga petugas tengah menjaga di area gerbang kompleks dengan tulisan 'steril area' di papan depan gerbang.

"Info yang saya dengar dari dalam sih, sterilisasi ini nantinya berjalan selama seminggu," tutur Rahmat.

Suasan Lapas Gunung Sindur. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)

Ketiga penjaga gerbang itu memperketat pengamanan dengan menanyakan keperluan orang-orang yang berkunjung. Dan, hal ini juga berlaku untuk pewarta yang sebelumnya ingin masuk untuk meliput suasana rutan.

"Maaf, mas, enggak bisa masuk. Sedang disterilkan" kata salah seorang petugas.

Gerbang depan Lapas Gn Sindur (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)

Diberitakan Antara sebelumnya, Kepala Polres Cilacap AKBP Djoko Julianto belum bisa memastikan, apakah para tahanan yang dipindahkan, adalah bagian dari tahanan yang sebelumnya ikut dipindah dari Rutan Mako Brimob pascarusuh, atau bukan.

Pemindahan tahanan dari Nusakambangan ke Bogor (Foto: Antara/Idhad Zakaria)

Sementara, Kepala Lapas Batu Nusakambangan Hendra Eka Putra, memastikan pemindahan tersebut hanya berlaku untuk mereka yang berstatus tahanan. Eka hanya merinci, dari 58 tahanan tersebut, sebanyak sembilan orang berasal dari Lapas Besi, 24 tahanan dari Lapas Pasir Putih, dan 25 tahanan lain dari Lapas Batu, termasuk dua perempuan beserta seorang bayi.

"Namun data-datanya ada di Jakarta, sehingga kami enggak tahu," kata Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap itu.