Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kesaksian Warga Lihat Odong-odong Ditabrak Kereta: Sudah Diteriaki Jangan Jalan
26 Juli 2022 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sebanyak sembilan orang tewas dalam peristiwa kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api lokal Merak-Rangkasbitung di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang , Banten, pada Selasa (26/7) pukul 11.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Warga setempat, Udin (58) menuturkan, kejadian bermula saat odong-odong berjalan dari arah Walantaka menuju Kragilan. Setiba di lokasi kejadian, warga sudah sempat berteriak mengingatkan untuk berhenti lantaran ada kereta api yang akan melintas.
Namun menurutnya, odong-odong tetap nekat melintas meski diperingatkan. Hal itu diduga karena odong-odong yang terlibat kecelakaan mencoba mengejar odong-odong lain yang berada di depannya.
"Itu jalan dari arah Walantaka ke Kragilan untuy-untuyan (iring-iringan) dua odong-odong. Pas di sini (TKP), sudah diteriaki warga jangan melintas. Tapi kayaknya ngejar temannya jadi lewat aja. Kereta udah deket, terus ketabrak," kata Udin saat ditemui di lokasi kejadian.
Lanjutnya, kereta api menabrak bagian belakang sebelah kiri yang membuat odong-odong berputar arah dan sejumlah penumpang di dalamnya terpental ke luar sejauh lima meter.
ADVERTISEMENT
"Suara (tabrakan) keras terdengar. Ketabrak belakangnya, odong-odongnya sih gak terbalik, cuma muter gitu aja (arahnya). Korban pada terpental, rata-rata yang meninggal ibu-ibu sama anak-anak," ungkap Udin.
Warga lainnya, Ari (31) menuturkan, dia bergegas menolong para korban yang tergeletak di pinggiran rel. Terdapat 9 orang yang terdiri dari 6 orang ibu-ibu dan 3 orang anak-anak meninggal akibat luka parah di bagian kepala.
"Saya lagi jemur ayam, pas jedur kecelakaan. Saya langsung keluar, terus liat orang pada geletak gitu. Saya tolongin, saya angkat yang anak-anak. Meninggal sembilan, ibu-ibu itu enam, anak-anak itu tiga, perempuan semua. Rata-rata luka parah di kepala pada sobek, dan ada di tangan juga," ujar Ari.
Dikatakan Ari, sopir odong-odong selamat dari maut setelah melompat sesaat sebelum kereta api menabrak odong-odongnya. Kemudian, sopir langsung ditangkap warga untuk diserahkan ke pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Kalau sopirnya selamat, cuma lecet-lecet aja. Dia lompat sih. Tadi sudah diamankan dan dibawa polisi khawatir diamuk massa. Kalau korban luka nggak tau pasti berapa jumlahnya, lebih dari 10 orang kayaknya," ungkap Ari.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan olah TKP, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap sopir di Polsek Kragilan. Sementara, para korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina Ciruas dan Rumah Sakit Drajad Prawiranagara Serang.
"Untuk sopir inisial JL (27). Sudah diamankan di Polsek Kragilan. Statusnya masih saksi, masih kita mintai keterangan. Nanti kita dalami, kita lakukan pemeriksaan kembali. Saat ini kita masih fokus olah TKP," kata Kasat Lantas Polres Serang AKP Tiwi Afrina.