Ketika Damkar Bukittinggi Turuni Tebing demi Cari Helm Milik Pelajar

9 Juni 2024 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Damkar Bukittinggi mencari helm pelajar. Dok: Damkar Bukittinggi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Damkar Bukittinggi mencari helm pelajar. Dok: Damkar Bukittinggi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang melakukan pencarian helm milik seorang pelajar yang jatuh di tebing, menuai pujian.
ADVERTISEMENT
Video aksi damkar itu viral di media sosial, dipuji banyak netizen. Dari foto dan video, tampak sejumlah personel pemadam kebakaran menyisir semak belukar di dasar tebing. Bermodalkan balok kayu, petugas yang dikenal dengan semboyan "pantang pulang sebelum padam" ini berusaha mencari helm yang terjatuh.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bukittinggi, Effriadi, mengatakan aksi pencarian helm sepeda motor itu dilakukan pada Rabu (5/6). Awalnya, pemilik helm yang merupakan seorang pelajar mendatangi kantor mereka.
“Pelajar ini datang ke kantor kami sambil menangis, mengadukan helm sepeda motornya jatuh di tebing dekat balai kota,” ujar Effriadi saat dihubungi kumparan, Minggu (9/6).
Menerima laporan tersebut, Effriadi kemudian mengerahkan enam orang personelnya untuk melakukan pencarian. Namun, sayangnya, helm sepeda motor tersebut tidak ditemukan.
ADVERTISEMENT
“Setelah proses pencarian dan menyisir di bawah tebing yang curam, helm tidak ditemukan. Kemungkinan tersangkut di pohon,” imbuhnya.
Effriadi menegaskan bahwa aksi yang dilakukan anggotanya adalah bentuk pelayanan bagi masyarakat. Apa pun laporan yang masuk ke pemadam kebakaran, akan ditindaklanjuti.
“Kami, damkar, apa pun laporan yang masuk, kami respons. Kunci sepeda motor yang jatuh ke selokan saja kami tindaklanjuti dan carikan,” kata dia.
Effriadi menyebutkan bahwa tugas pemadam kebakaran tidak hanya memadamkan api, tetapi juga melakukan penyelamatan. Kata penyelamatan ini, menurutnya, memiliki makna yang luas.
“Apa pun laporan masyarakat, tetap kami layani. Walaupun bukan tugas pokok fungsi kami, tetap kami layani. Sebagai aparat pelayan masyarakat, kami harus melayani,” ujarnya.