Ketika Pramuka Tak Lagi Wajib: Ada Nilai Positif Pramuka Bagi Irjen Krishna

1 April 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadivhubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti di Sudan.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kadivhubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti di Sudan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti menanggapi soal aturan baru Kemendikbudristek yang menyebut Pramuka tak lagi menjadi ekskul wajib di sekolah.
ADVERTISEMENT
Krishna mengatakan bergabung menjadi anggota Pramuka merupakan momen pembangunan karakter terbaik dalam hidupnya. Mulai dari SD, SMP, SMA hingga Akpol dia belajar Kepramukaan.
"Di Pramuka, saya belajar disiplin, belajar kerja sama, belajar penghormatan. Dan yang terpenting saya juga belajar kegembiraan," kata Krishna kepada wartawan, Senin (1/4).
Saat itu, masa-masa di masa gadget dan permainan game online belum tersebar luas. Masa di mana media sosial belum sedahsyat sekarang.
"Zaman itu adalah zaman kami disibukkan dalam permainan kegembiraan sehingga tidak sempat untuk nongkrong-nongkrong, tidak tertarik untuk tawuran, dan lebih memilih menggunakan waktu luang untuk lelah dengan kegiatan keterampilan," ucapnya.
Menurutnya, bila ekskul Pramuka tidak wajib, artinya suka rela, maka bisa membuat anak-anak tidak mementingkan Pramuka. Mereka, kata Khrishna akan memilih menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial.
ADVERTISEMENT
"Hidup itu kadang butuh dipaksa, seperti kita belajar salat waktu kecil, butuh paksaan dari orang tua dan pada waktunya kita sadar bahwa salat adalah kewajiban. Disiplin juga butuh paksaan, belajar juga butuh paksaan," ucapnya.
Menurutnya Pramuka bagus untuk menjadi ekskul wajib, bahkan bila perlu ada anggaran untuk melatih kakak kakak pembina baru, ada anggaran untuk menggelar kegiatan Jambore daerah tingkat kecamatan, kabupaten/ kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional.
“Kalau boleh saran ya, ini kan Pramuka nggak diwajibkan. Kalau bisa anak-anak itukan perlu pendidikan karakter. Pramuka itu sangat banyak manfaatnya. Sebaiknya anak SD (Sekolah Dasar) itu diwajibkan ikut Pramuka biar karakternya terbentuk. Baru kalau SMP-SMA terserah. Saya contohkan kenapa ini bagus Pramuka diwajibkan, agar anak-anak ini punya karakter yang kuat. Bisa menyentuh semua level masyarakat," paparnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kata Krishna, bila Pramuka ditiadakan atau tidak diwajibkan, maka anak-anak akan kehilangan momen pembentukan karakter. Bila Pramuka diwajibkan mereka akan menjadi teratur kegiatannya sehingga terbentuk karakternya.
"Saya dari kecil itu sudah ikut kegiatan pramuka. Pramuka itu menyenangkan bahagia. Sampai saya masuk Akpol ilmu Pramuka itu sangat berguna. Misal jadi kapolsek dia jadi seorang pembina," katanya.
Selain Pramuka, kata Krishna, ekskul olah raga juga harus difasilitasi agar generasi muda menjadi generasi gesit dan tidak mager (malas gerak).