Ketua BEM UGM Tagih Janji Jokowi: Kita Tak Ingin Dikhianati Lagi

21 Oktober 2019 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BEM SI kembali melanjutkan aksi di Patung Kuda kawasan Monumen Nasional, Senin (21/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BEM SI kembali melanjutkan aksi di Patung Kuda kawasan Monumen Nasional, Senin (21/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa kembali turun ke jalan. Sejumlah mahasiswa lintas universitas yang tergabung dalam aliansi BEM SI menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (21/10).
ADVERTISEMENT
Sejumlah perwakilan universitas yang hadir antara lain UIN Jakarta, UNJ, IPB, Unpad, Undip, Unila, UGM, dan lainnya. Ketua UGM Atiatul Muqtadir menjadi salah satu orator.
Dalam orasinya, Atiatul menyebut demo kali ini merupakan pengingat bahwa banyak janji-janji yang belum terpenuhi selama lima tahun pertama pemerintahan Jokowi.
BEM SI kembali melanjutkan aksi di Patung Kuda kawasan Monumen Nasional, Senin (21/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Janji sekadar janji, maka hari ini kita semua berdiri di tengah teriknya matahari hari ini, kita ingin menyampaikan bahwa kita tidak ingin dikhianati untuk kedua kalinya, kita ingin presiden kita hari ini Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin untuk menuntaskan janjinya, karena janji adalah utang," ujar Atiatul dari mobil Komando.
Pemuda yang akrab disapa Fatur ini menuturkan, salah satu janji Jokowi yang dinilainya belum terealisasi adalah penuntasan pelanggaran HAM.
ADVERTISEMENT
"2014 Presiden kita di depan sana pernah berjanji akan menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM, betul tidak? Tapi bagaimana kabarnya hari ini, apa tertuntaskan atau tidak? Tidak kawan-kawan!" ucap Fatur.
BEM SI kembali melanjutkan aksi di Patung Kuda kawasan Monumen Nasional, Senin (21/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dalam orasinya, Fatur juga menyinggung penuntasan kasus meninggalnya aktivis HAM Munir dan penyiraman Novel Baswedan yang hingga kini belum terungkap secara jelas.
"Tidak boleh ada Novel Baswedan berikutnya, tidak boleh ada Munir selanjutnya. Tidak boleh ada korban selanjutnya diperkosa oleh negara, diculik oleh negara, dihardik oleh negara," tutur Fatur.
Hingga saat ini demo dari BEM SI masih berlangsung. Selain menuntut penuntasan janji-janji Jokowi, agenda lainnya adalah menagih penerbitan Perppu KPK.
Aksi ini juga dikawal pengamanan ketat 1.500 personel Polri yang menutup akses jalan ke Istana.
ADVERTISEMENT