Ketua DPR Kanada Mundur Usai Puji Eks Tentara Nazi di Parlemen

27 September 2023 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua House of Commons Anthony Rota pada upacara penandatanganan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Parliament Hill di Ottawa, Kanada, pada 22 September 2023. Foto: Patrick Doyle / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua House of Commons Anthony Rota pada upacara penandatanganan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Parliament Hill di Ottawa, Kanada, pada 22 September 2023. Foto: Patrick Doyle / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPR Kanada, Anthony Rota, mengundurkan diri pada Selasa (26/9) beberapa hari usai memuji seorang eks tentara Ukraina yang bertempur untuk pasukan Nazi selama Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Tindakan Rota disayangkan oleh oposisi. Komunitas Yahudi ini mendesaknya untuk meminta maaf sebelum memutuskan untuk mundur dari jabatan.
Dikutip dari CNN, insiden memalukan tersebut terjadi di parlemen House of Commons Kanada pada Jumat (22/9). Kala itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan delegasinya — termasuk veteran perang berkewearganegaraan Ukraina-Kanada, Yaroslav Hunka, tiba di parlemen untuk berpidato.
Setelah memberi pidato gabungan bersama Zelensky, Rota tiba-tiba memuji Hunka sebagai pahlawan perang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Ukraina melawan Rusia pada saat itu, dan karena terus mendukung pasukan militer sampai sekarang.
Namun, nahas bagi Rota — beberapa hari kemudian pernyataan itu dikecam luas oleh komunitas Yahudi dan pembela hak asasi manusia, lantaran Hunka ternyata sempat berperang di bawah kepemimpinan kejam Adolf Hitler.
ADVERTISEMENT
Tampaknya, Rota tidak mengetahui bahwa sosok yang dia puji telah berkontribusi pada pertumpahan darah jutaan orang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, berjabat tangan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Anthony Rota dalam upacara di Parliament Hill di Ottawa, Kanada pada 22 September 2023. Foto: Dave Chan / AFP
Selama Perang Dunia II, pria berusia 98 tahun itu dilaporkan bertugas di unit militer Nazi yang dikenal sebagai Divisi Grenadier Waffen ke-14 SS.
Divisi ini adalah bagian dari organisasi SS Nazi yang dinyatakan Pengadilan Militer Internasional di Kota Nuremberg, Jerman, sebagai organisasi kriminal pada 1946 — lantaran telah terbukti melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Rota pada Minggu (24/9) kemudian menyampaikan permintaan maaf atas kelalaiannya itu. Usai menerima berbagai kritik dan desakan dari sana-sini, Rota akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dan kembali meminta maaf.
"Dewan ini berada di atas kita semua, oleh karena itu saya harus mundur sebagai ketua parlemen. Saya mengulangi penyesalan yang mendalam atas kesalahan saya," kata Rota.
ADVERTISEMENT
Rota mengaku dirinya tidak memiliki banyak informasi soal Hunka saat memberikan sambutan bak pahlawan itu. "Tidak ada seorang pun — bahkan tidak seorang pun di antara Anda, sesama anggota parlemen, atau dari delegasi Ukraina — yang mengetahui niat saya atau pernyataan saya sebelum penyampaiannya," ungkap Rota.
"Pengakuan publik tersebut telah menyebabkan rasa sakit bagi individu dan komunitas, termasuk komunitas Yahudi di Kanada dan di seluruh dunia, di samping para penyintas kekejaman Nazi di Polandia, di antara bangsa-bangsa lain," tambah Rota.
"Saya menerima tanggung jawab penuh atas tindakan saya," tutupnya.