Ketua DPRD Sultra Ancam Akan Demo Jika 500 TKA China Diizinkan Masuk

30 April 2020 3:06 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga kerja asing (TKA) beraktivitas di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (15/12). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga kerja asing (TKA) beraktivitas di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara (15/12). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh mengancam akan menggelar aksi demonstrasi jika pemerintah mengizinkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke wilayahnya. Ia bahkan akan turun memimpin aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau ini tetap dipaksakan datang (500 TKA), intelijen kita bisa mengawasi kapan datangnya. Saya akan memimpin langsung demonstrasi, semoga ini bisa menjadi sejarah, ini bisa dikenang sampai 2024," kata Abdurrahman di Kendari seperti dilansir Antara, Rabu (29/4).
Penolakan Abdurrahman bukan tanpa alasan. Ia menyebut saat ini masyarakat tengah berusaha melawan virus corona. Izin masuk untuk orang asing dikhawatirkan membuat kesenjangan di tengah masyarakat.
"DPRD bukan antiasing, kita komitmen bahwa investasi dibutuhkan dan regulasinya harus dipatuhi, namun hari ini dunia sedang pandemik COVID-19, untuk itu mewakili fraksi kita tolak. Di satu sisi aturan regulasi benar tapi dampak kedepannya dan dampak sosialnya," ucapnya menegaskan," kata Abdurrahman.
Sebelumnya, DPRD Sultra menggelar Rapat Paripurna pada Rabu. Hasil rapat tersebut menegaskan seluruh unsur pimpinan dan fraksi secara tegas menolak rencana kedatangan 500 TKA China di Sultra yang akan bekerja di perusahaan tambang PT VDNI di Morosi, Kabupaten Konawe.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, Wakil Ketua I DPRD Sultra, Herry Asiku. Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa seharusnya pemerintah mempertimbangkan kebatinan masyarakat khususnya warga Sulawesi Tenggara. Ia menilai bahwa seakan-akan pemerintah tidak melindungi masyarakat.
"Sesama teman pun kita saling waspada apalagi orang asing yang asal penyebaran COVID-19. Jadi kita bukan antiinvestasi dan anti-TKA, tapi suasana kebatinan kita yang memaksa untuk tidak menerima TKA dulu," ujarnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT