news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ketum KNPI: Abu Janda Di-Setting Orang Buat Ngoceh-ngoceh, Bikin Pusing Rakyat

30 Januari 2021 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permadi Arya alias Abu Janda. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Permadi Arya alias Abu Janda. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Publik tengah menyoroti sosok Permadi Arya alias Abu Janda terkait ucapan Islam agama arogan dan rasisme kepada eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pun melaporkan Abu Janda ke polisi.
ADVERTISEMENT
Ketum DPP KNPI Haris Permata menyebut Abu Janda sebagai orang yang tak paham kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, Abu Janda berani melontarkan ucapan-ucapan kontroversi karena ada pihak-pihak yang menyuruhnya.
"Ini manusia (Abu Janda) kan otaknya dangkal, yang di-setting seseorang untuk ngoceh-ngoceh bikin pusing rakyat Indonesia," ujar Haris saat diskusi polemik Trijaya secara virtual, Sabtu (30/1).
Abu Janda saat mengahadiri acara Blusukan Jokowi di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Haris pun mengingatkan pihak-pihak yang berada di belakang Abu Janda agar berhenti membuat onar. Ia menegaskan KNPI akan menjadi garda terdepan dalam mencegah dana mencari pihak-pihak ini merusak kedamaian di Indonesia
"Kalau dibilang seperti itu (ada pihak di belakang Abu Janda), saya mengingatkan yang me-setting Abu Janda ini, atau ada kakak pembina (pihak yang menyuruh) saya cuma mengingatkan, jika masih ada orang seperti Abu janda ini maka DPP KNPI akan menjadi garda terdepan itu saja. Kita cari incar mereka," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait dugaan siapa pihak di belakang Abu Janda, Haris tak bisa memastikannya, apakah bagian dari kekuasaan atau tidak. Abu Janda selama ini dikenal sebagai pegiat media sosial sekaligus buzzer yang dianggap mendukung pemerintah. Namun Haris menegaskan, Abu Janda jangan dianggap sebagai bagian dari pemerintah.
Abu Janda mengenakan seragam Banser. Foto: Instagram/@permadiaktivis2
Namun Haris menegaskan, apa yang dilakukan Abu Janda tak mencerminkan pendukung pemerintah melainkan upaya merusak NKRI.
"Saya ini bagian dari kekuasaan, KNPI bagian dari kekuasaan didirikan tahun 73, untuk menjalankan program-program pemerintah. Saya yakin banyak juga parpol yang hari ini koalisi dengan pemerintah bagian pemerintah, jadi jangan dikatakan Abu Janda ini bagian dari pemerintah," ujarnya.
"Saat dia pakai baju NU saja banyak yang katakan dia bukan NU. Simpelnya, Abu Janda ini ada yang memainkan ingin merusak NKRI, bukan pendukung tapi merusak NKRI," imbuhnya.
Pegiat medsos Permadi Arya alias Abu Janda melaporkan Ustaz Maheer At-Thuwailibi ke Bareskrim Polri, Jumat (29/11). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Selain itu, Harus juga menegaskan, pelaporan KNPI kepada Abu Janda ke polisi terkait rasisme maupun Islam agama arogan murni karena kegelisahan masyarakat bukan karena kepentingan pribadinya maupun dendam politik imbas pembubaran FPI.
ADVERTISEMENT
"Saya tak pernah berkaitan dengan FPI, tak pernah kenal dengan seorang Abu Janda, bagaimana mau dendam sama dia. Laporan kan secara organisasi, maka dibahas organisasi, bukan pribadi," pungkasnya.