Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ketum PBNU Soroti Kasus Dukun Bunuh 12 Pasiennya di Banjarnegara
4 April 2023 19:18 WIB
·
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya turut angkat bicara soal kasus dukun pengganda uang yang bunuh 12 pasiennya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Menurutnya dukun tersebut harus dihukum dan masyarakat harus dididik.
ADVERTISEMENT
"Ya harus didik itu namanya masyarakat tidak terdidik. Dukunnya dihukum sesuai hukum yang ada gitu aja," kata Gus Yahya ditemui usai mengisi Seminar Nasional di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (4/4).
Dia mengatakan ketika masyarakat masih percaya dukun seperti ini maka menandakan masyarakat belum terdidik.
"Ya berarti memang belum terdidik, harus didik. Kita punya masalah penguatan pendidikan, masyarakat akar rumput ini supaya tidak mudah tertipu," katanya.
Terakhir dua jenazah berhasil ditemukan lagi oleh polisi.
"Sehingga total 12 jenazah ditemukan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudussy.
Jasad-jasad itu terkubur di hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Dukun itu bernama Mbah Slamet (45 tahun). Bersama asistennya, BS (32), dia diduga membunuh orang-orang yang menagih hasil penggandaan uang.
ADVERTISEMENT
Korban terakhir Slamet adalah seorang ayah berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, yang jauh-jauh ke Banjarnegara untuk menagih hasil penggandaan uang.
PO dibunuh dengan cara diminumkan air putih bercampur racun potasium sianida.