Keuskupan Agung Jakarta Harap Konklaf Pemilihan Paus Diberkati Tuhan

26 April 2025 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaat mengikuti misa harian di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (21/4/2025). Foto: Fathul Habib Sholeh/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jemaat mengikuti misa harian di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (21/4/2025). Foto: Fathul Habib Sholeh/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Konklaf, ritual pemilihan paus berikutnya, akan dimulai antara 15–20 hari setelah wafatnya Paus Fransiskus yang diumumkan Vatikan pada Senin (21/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Pastor Rekan Gereja Katedral Jakarta, Romo Yohanes Deodatus, berharap pelaksanaan konklaf diberkati Tuhan. Ia mengatakan, pihaknya akan mendoakan setiap hari.
"Pada saat konklaf, tentu kita mendoakan. Jadi ada doa khusus, sudah ada doanya, kita ingin berdoa, mendoakan, setiap hari juga," kata Yohanes kepada wartawan, Sabtu (26/4).
"Sama untuk konklaf agar proses terpilihnya paus yang baru ini senantiasa diberkati oleh Tuhan, senantiasa dinaungi oleh Roh Kudus. Jadi kita ikut berdoa setiap hari. Ada doanya khusus," jelas dia.
Kardinal Italia Giovanni Battista memanjatkan doa di depan peti jenazah Paus Fransiskus saat memimpin Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu (26/4/2025). Foto: Alberto Pizzoli/AFP
Selama masa jeda kepemimpinan, kegiatan administratif Gereja Vatikan ditangani Dewan Kardinal. Mereka memiliki kewenangan terbatas dan fokus pada persiapan pemilihan paus baru.
Konklaf akan dimulai dalam 15 hingga 20 hari setelah wafatnya paus. Para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan mengikuti pemungutan suara rahasia di Kapel Sistina, Vatikan.
ADVERTISEMENT
Untuk memilih paus baru, dibutuhkan suara dua pertiga ditambah satu dari total pemilih. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa putaran.
Tanda bahwa pemilihan telah selesai adalah asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina, hasil pembakaran surat suara dengan bahan kimia khusus. Jika belum tercapai konsensus, asap hitam akan terlihat.
Suasana saat Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu (26/4/2025). Foto: Nathan Howard/Reuters
Begitu seorang paus terpilih dan menerima tugasnya, ia akan memilih nama baru dan muncul di balkon Basilika Santo Petrus.
Kemudian, paus baru akan ditampilkan di hadapan para umat dalam sebuah prosesi yang disebut 'Habemus Papam'.
Dalam bahasa Latin, Habemus Papam berarti 'Kita memiliki Paus'. Habemus Papam akan dilakukan oleh seorang Kardinal Protodiakon dari atas Balkon di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
ADVERTISEMENT
Setelah pengumuman tersebut, paus yang baru akan tampil ke depan publik dan menyampaikan sambutan pertamanya sebagai paus, yang disebut 'Urbi et Orbi'.