KH Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU 2021-2026

24 Desember 2021 0:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum MUI K.H. Miftachul Akhyar pada penutupan Ijtima Ulama Ke-7 Komisi Fatwa MUI, Kamis (11/11/2021). Foto: YouTube/MUI
zoom-in-whitePerbesar
Ketum MUI K.H. Miftachul Akhyar pada penutupan Ijtima Ulama Ke-7 Komisi Fatwa MUI, Kamis (11/11/2021). Foto: YouTube/MUI
ADVERTISEMENT
Muktamar NU telah menetapkan dan mengumumkan Rais Aam Syuriyah PBNU untuk periode 2021-2026. KH Miftachul Akhyar kembali terpilih menjadi Rais Aam PBNU setelah musyawarah kiai sepuh NU atau ahlul halli wal aqdi (AHWA) yang digelar secara tertutup.
ADVERTISEMENT
Rais Aam merupakan pemimpin tertinggi di dalam jamiah NU, bertugas mengendalikan kebijakan organisasi dan bersama Ketum PBNU menandatangani keputusan strategis organisasi.
Setelah musyawarah tertutup tersebut, salah satu anggota AHWA, KH Zainal Abidin, mengumumkan Miftachul Akhyar terpilih menjadi Rais Aam PBNU.
"Dengan musyawarah yang penuh kesantunan itu, sepakat bahwa yang menjadi Rais Aam untuk PBNU 2021-2026 Almukarrom KH Miftachul Akhyar," kata Zainal di lokasi Muktamar ke-34 PBNU di Unila Lampung, Jumat (24/12) dini hari.
Selain memilih Rais Aam, Zainal melanjutkan, Rais Aam terpilih diharapkan tidak merangkap jabatan di organisasi lain. Dengan begitu, diharapkan Rais Aam bisa fokus mengurus NU ke depan.
"Ada anggota AHWA berpendapat antara lain pendapat itu mengatakan, kalau ingin menjadi Rais Aam NU 2021-2026 diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain. Dan itu disetujui oleh seluruh anggota AHWA, diharapkan Rais Aam fokus pada pembinaan jamiah Nahdlatul Ulama ke depan," kata Abidin.
KH. Miftahul Akhyar di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Miftachul Akhyar saat ini menjabat sebagai Ketum MUI periode 2020-2025. Kiai karismatik ini juga merupakan Rais Aam tahun 2018-2020, menggantikan Ma'ruf Amin yang maju dalam Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Rais Aam terpilih dalam musyawarah yang diikuti oleh sembilan nama kiai sepuh NU atau AHWA. Mereka adalah Ma’ruf Amin, Miftachul Akhyar, Dimyati Rais, Anwar Manshur, Ali Akbar Marbun, Turmudzi Badrudin, Nurulhuda Jazuli, Mustofa Bisri, dan Zainal Abidin.
Gus Yahya saat berada di kediaman Ma'ruf Amin Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Setelah Rais Aam terpilih, agenda muktamar selanjutnya, yaitu pemilihan Ketum PBNU 2021-2026.
Sebelumnya, sejumlah PWNU dan PCNU mendorong paket KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU. Sejak 'kampanye' caketum, paket KH Miftachul Akhyar-Gus Yahya seringkali disampaikan dalam sosialisasi oleh kubu Gus Yahya.