Kian Terpojok, ISIS Kembangkan Bom Rakitan Canggih Jenis Baru

27 April 2017 11:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ISIS (Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS (Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani)
ISIS boleh jadi kian terpojok akibat serbuan dari banyak pihak, namun kelompok militan ini masih dapat mengembangkan persenjataan mereka. Terakhir ISIS dilaporkan mengembangkan bom rakitan canggih jenis baru.
ADVERTISEMENT
Organisasi pemantau senjata dan amunisi di medan perang, Conflict Armament Research (CAR), mengatakan ISIS mengembangkan bom rakitan (IED) yang bisa ditembakkan dari senapan atau dijatuhkan dari pesawat nirawak alias drone.
"IED bisa dilempar, ditembakkan dengan senapan yang dimodifikasi, atau dalam pengembangan selanjutnya, bisa dijatuhkan dari drone yang dijual bebas," kata CAR, dikutip Reuters, Rabu (27/4).
Pengembangan senjata dilakukan ISIS seiring terpojoknya kelompok militan itu di Suriah dan Irak. Dengan bantuan pasukan udara koalisi Amerika Serikat, tentara Irak berhasil merebut sebagian besar kota Mosul, termasuk masjid Al-Nuri, tempat Abu Bakar al-Baghdadi mengumumkan kekhalifahan pada 2014 lalu.
Pemimpin ISIS Al Baghdadi (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin ISIS Al Baghdadi (Foto: Reuters)
CAR yang pernah mengunjungi Mosul mengatakan pada Desember lalu, ISIS mengembangkan persenjataan dengan skala dan kecanggihan yang mirip dengan milik tentara Irak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ISIS juga memiliki standardisasi sendiri atas persenjataan yang mereka gunakan. Pengembangan senjata juga dilakukan secara sentralistik oleh ISIS di Suriah dan Irak.
Menurut laporan CAR, ISIS menjadikan pertempuran di Mosul sebagai tempat uji coba persenjataan mereka. CAR memprediksi, ISIS akan mengembangkan senjata mereka ke tahap yang lebih canggih, salah satunya meningkatkan kemampuan drone.
"Bukti-bukti atas riset dan pengembangan ISIS, yang dikumpulkan CAR sejak tahun 2014, menunjukkan proses ini akan terus berlanjut dan akan menghasilkan inovasi drone di masa mendatang, kemungkinan digunakan tidak hanya di Irak," ujar pernyataan CAR.