Kim Jong-un Ajak Putrinya Saksikan Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Terkuat

17 Maret 2023 11:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan putrinya Kim Ju Ae menonton latihan serangan api, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara 10 Maret 2023 dalam foto ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan putrinya Kim Ju Ae menonton latihan serangan api, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara 10 Maret 2023 dalam foto ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengawasi secara langsung peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) terkuat pada Kamis (16/3). Kim didampingi oleh putrinya.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kali kedua Korut melakukan uji coba ICBM pada 2023. Uji coba pada Kamis ini melibatkan rudal Hwasong-17.
Laporan kantor berita Korut, KCNA, peluncuran rudal adalah respons dari latihan perang bersama Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). Korut memandang latihan itu persiapan invasi.
Sejumlah foto dirilis surat kabar Rodong Sinmun memperlihatkan Kim memperhatikan dengan teliti peluncuran Hwasong-17 yang disebut berbagai pengamat sebagai rudal monster.
Beberapa foto juga memperlihatkan putri Kim. Korut tidak pernah mengungkap nama sang putri. Namun intelijen Korsel mengungkap nama anak wanita itu adalah Ju Ae.
Ini adalah kali kesekian, Kim mengajak anaknya meninjau peluncuran rudal.
Kantor berita Korut menyebut, tujuan utama uji coba adalah memperlihatkan kesiapan unit ICBM Korut.
ADVERTISEMENT
Mereka juga memastikan, uji coba yang rutin dilakukan sama sekali tidak punya dampak negatif bagi negara-negara tetangga.
Uji coba senjata Korut kerap menuai kecaman dunia. Meski demikian, pada tahun lalu Korut menegaskan bahwa kekuatan nuklir adalah sesuatu yang tak bisa diubah di negaranya.
Kim Jong-un bahkan memerintahkan peningkatan jumlah senjata termasuk nuklir taktis.