Kim Jong-un: Militer Korut Bantu Rusia Berperang di Ukraina Demi Bela Saudara

10 Mei 2025 12:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi pangkalan pelatihan militer di Korea Utara, Jumat (4/7/2025). Foto: KCNA/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi pangkalan pelatihan militer di Korea Utara, Jumat (4/7/2025). Foto: KCNA/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akhirnya mengomentari keterlibatan pasukannya dalam perang Rusia-Ukraina. Kim mengatakan, keterlibatan pasukannya dapat dibenarkan sebagai pelaksanaan hak kedaulatan untuk membela 'negara saudara'.
ADVERTISEMENT
"Keterlibatan kami dalam konflik itu adil dan termasuk dalam hak kedaulatan republik kami," kata Kim, sebagaimana dilaporkan media pemerintah KCNA, dikutip dari Reuters, Sabtu (10/5).
"Saya menganggap semua prajurit pemberani yang berpartisipasi dalam operasi Kursk merupakan pahlawan dan perwakilan tertinggi kehormatan bangsa," lanjutnya.
Kim juga mengatakan, Pyongyang tidak akan ragu mengizinkan penggunaan kekuatan militer jika AS terus melakukan apa yang dia sebut sebagai provokasi terhadap Rusia.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyambut kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya di bandara Pyongyang, Korea Utara, Selasa (18/6/2024). Foto: KCNA/via REUTERS
Sebelumnya, Kim melakukan kunjungan yang jarang dilakukan ke Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang bersama putrinya untuk merayakan Victory Day Rusia. Kim tidak hadir langsung di Moskow dan diwakilkan oleh 2 jenderal militer, Kim Yong Bok dan Sin Kum Chol, di Moskow.
Korut tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi keterlibatan pasukannya di perang Rusia-Ukraina. Barulah pada akhir April, Korut mengakui mengirim lebih dari 10 ribu pasukan dan senjata ke Rusia.
ADVERTISEMENT
Pengiriman pasukan Korut ke Rusia merupakan implementasi perjanjian kemitraan strategis yang ditandatangani Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu. Hubungan kedua negara semakin erat, khususnya hubungan militernya.
Intelijen Korea Selatan mengatakan sekitar 600 pasukan Korut tewas dalam pertempuran bersama Rusia melawan Ukraina. Korsel juga mengatakan total pasukan yang dikirim Korut ke Rusia sebanyak 15 ribu orang.
Sebagai balasan, intelijen Korsel juga mengatakan, Pyongyang menerima bantuan teknis berupa satelit, drone, dan rudal antipesawat.