Kim Jong-un Minta Korut Siap Perang, Singgung Tensi dengan Korsel Memburuk

18 November 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menginspeksi markas Korps ke-2 tentara Korea Utara, 17 Oktober 2024. Foto: KCNA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menginspeksi markas Korps ke-2 tentara Korea Utara, 17 Oktober 2024. Foto: KCNA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un meminta militer negaranya meningkatkan kemampuan bertempur dalam perang.
ADVERTISEMENT
Kantor berita Korut, KCNA, menyebut pernyataan itu disampaikan Kim saat mengumpulkan komandan batalyon dan sejumlah instruktur politik di Pyongyang pekan lalu. Dia mengatakan, pembentukan kekuatan politik dan tempur yang efisien dibutuhkan dalam menghadapi perang.
Kim kemudian kembali menyatakan, Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai ancaman nyata. Korut telah menetapkan Korsel sebagai musuh utamanya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un duduk mencoba senjata api saat mengujungi pangkalan pelatihan pasukan operasi khusus angkatan bersenjata Korea Utara di Korea Utara, Rabu (11/9/2024). Foto: KCNA via Reuters
Dia menambahkan, peningkatan kemampuan perang Korut mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sebab perang secara aktual bisa pecah kapan pun.
“Ancaman dari AS dan sekutunya termasuk Korsel dan konfrontasi militer mereka dengan Korut membawa kepada tensi terburuk sepanjang sejarah,” kata Kim yang dilaporkan kantor berita KCNA pada Senin (18/11), seperti dikutip dari AFP.
“Semenanjung Korea sudah menjadi titik panas terbesar di dunia,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Pekan lalu pula, Kim memimpin uji coba drone bunuh diri Korut. Dia memerintahkan agar senjata itu diproduksi massal.
Permintaan dan seruan mengenai waspada perang, disampaikan Kim saat Korut meningkatkan kerja sama militer dengan Rusia. Kerja sama itu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Barat dan sekutunya.
Oleh Barat Korut diduga mengirimkan puluhan ribu tentaranya demi membantu Rusia berperang di Ukraina. Bahkan menurut AS, Jepang dan Korsel dugaan Korut mengirim tentara membantu Rusia memperburuk situasi perang Ukraina.