Kim Jong-un Perintahkan Ibu di Korea Utara Lahirkan Lebih Banyak Anak

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertepuk tangan dalam Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang, Korea Utara. Foto: KCNA/via AP PHOTO

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, memerintahkan agar ibu-ibu dapat melahirkan lebih banyak anak. Sebab, menurut Kim, menghentikan penurunan angka kelahiran demi meningkatkan kekuatan nasional negara terisolir itu adalah tugas perempuan.

Adapun menurut data statistik yang dimiliki Korea Selatan, tren angka kelahiran di Korea Utara terus menurun selama 10 tahun terakhir dan cukup memprihatinkan untuk perekonomian negara di masa depan.

Dikutip dari Associated Press, seruan terbaru Kim supaya setiap ibu melahirkan lebih banyak anak disampaikan pada Minggu (3/11) dalam pertemuan Ibu Nasional. Pertemuan ini digelar untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.

"Menghentikan penurunan angka kelahiran dan menyediakan perawatan dan pendidikan anak yang baik adalah urusan keluarga yang harus kita selesaikan bersama dengan para ibu," ujar Kim dalam pidato pembukaannya.

Sekitar 1970 hingga 1980-an, Pyongyang menerapkan kebijakan untuk mengendalikan kelahiran guna memperlambat pertumbuhan populasi pasca-perang.

Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang, Korea Utara. Foto: KCNA/via AP PHOTO

Namun, menurut lembaga think-tank yang berbasis di Seoul, Hyundai Research Institute, mengatakan tingkat kesuburan negara tetangganya turun drastis usai bencana kelaparan menerjang pada 1990-an hingga diperkirakan menewaskan ratusan ribu orang.

Jika situasi itu terus dibiarkan, maka Korea Utara — yang terisolir dan disanksi besar-besaran oleh Barat, terancam bakal jatuh lebih miskin lagi.

"Mengingat Korea Utara kekurangan sumber daya dan kemajuan teknologi, Korea Utara dapat menghadapi kesulitan untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufakturnya jika tenaga kerja yang cukup tidak tersedia," bunyi laporan Hyundai Research Institute edisi Agustus 2023.

Badan Statistik Korea Selatan memperkirakan, jumlah penduduk di Korea Utara mencapai 25,7 juta jiwa.

Sementara laporan Hyundai Research Institute mengungkapkan, Korea Utara akan mengalami penyusutan populasi mulai tahun 2034 dan populasinya akan berkurang menjadi 23,7 juta pada 2070.

Oleh karena itu, pemerintah Pyongyang tahun ini mengeluarkan serangkaian tunjangan untuk setiap keluarga dengan tiga anak atau lebih — termasuk fasilitas perumahan gratis, subsidi negara, obat-obatan, makanan gratis, serta tunjangan pendidikan untuk anak.