Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan militer siap merespons setiap tindak provokasi. Instruksi itu disampaikan usai Pyongyang mengerahkan lebih banyak tentara dan senjata ke perbatasan dengan Korsel.
ADVERTISEMENT
Tensi di Semenanjung Korea naik sejak Korut meluncurkan satelit pengintai. Aksi Korut membuat Korsel naik pitam dan menangguhkan perjanjian militer intra-Korea yang disepakati pada 2018.
Korut kemudian merespons dengan menyatakan tidak akan patuh pada perjanjian 2018 yang ditujukan untuk meredakan ketegangan dua negara itu.
Saat mengunjungi pusat komando angkatan udara pada Kamis (30/11), Kim mengeluarkan pedoman demi meningkatkan kesiagaan kombat militer serta kemampuan untuk berperang.
"Beliau menetapkan kebijakan taktis dan operasional, untuk melawan segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh sesegera mungkin dengan kuat," ucap kantor berita Korut KCNA seperti dikutip dari Reuters.
KCNA menambahkan, kunjungan Kim pada Kamis dilanjutkan dengan menemui unit penerbang pesawat tempur. Di sana para pilot unjuk gigi kemampuan menerbangkan jet tempur Korut.
ADVERTISEMENT
"Pemimpin Kim memuji angkatan udara karena kesiapan penuh dan sempurna untuk melakukan misi pertempuran udara di bawah situasi kurang menguntungkan," jelas KCNA.
Tak hanya memicu ketegangan dengan Korsel, Korut juga dikecam Amerika Serikat dan sekutunya. Mereka menyebut Korut melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korut menganggap peluncuran satelit adalah bagian dari strategi pertahanan diri.
Live Update