Kim Jong-un: Stok Pangan Masyarakat Tegang Akibat COVID-19 dan Badai Topan

16 Juni 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un resmi menutup kongres Partai Pekerja pada Rabu (13/1). Foto: KCNA via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un resmi menutup kongres Partai Pekerja pada Rabu (13/1). Foto: KCNA via Reuters
ADVERTISEMENT
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un memimpin rapat pleno komite pusat Partai Buruh pada hari Selasa (15/6/2021). Rapat itu membahas kebijakan utama pemerintahan hingga penyelesaian masalah ekonomi.
ADVERTISEMENT
Kim Jong-un mengatakan, situasi ekonomi Korea Utara saat ini sudah membaik setelah terpukul akibat COVID-19. Kim menyebut ekonomi secara keseluruhan telah meningkat 25 persen dari tahun sebelumnya terutama di sektor industri.
Padahal Januari 2021, Kim mengatakan rencana ekonomi lima tahun sebelumnya gagal di hampir setiap sektor. Pemicunya, akibat kekurangan listrik, makanan, pandemi COVID-19 dan bencana banjir akibat topan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa daerah yang rusak akibat topan di Provinsi Hwanghae Selatan, Korea Utara. Foto: KCNA/via REUTERS
Meski ekonomi mulai membaik, Kim menyebut masyarakat kini dilanda kecemasan akibat stok pangan kian menipis akibat COVID-19 dan badai topan.
"Situasi pangan masyarakat sekarang semakin tegang karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produksi biji-bijian karena kerusakan akibat topan tahun lalu," kata Kim dikutip dari Reuters, Rabu (16/6).
Kim berjanji akan mengarahkan semua upaya pertanian tahun ini. Selain itu dirinya akan menyusun rencana mengatasi pandemi COVID-19.
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un resmi menutup kongres Partai Pekerja pada Rabu (13/1). Foto: KCNA via Reuters
Hanya saja, terkait kasus COVID-19, hingga saat ini Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi adanya kasus positif. Namun, klaim itu dipertanyakan oleh Korea Selatan dan dunia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, meski mengeklaim tidak ada kasus COVID-19, Korut memberlakukan tindakan ketat termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
COVAX atau COVID-19 Vaccines Global Access juga akan memberikan 2 juta dosis vaksin ke Korea Utara. Tetapi pengiriman dosis vaksin ini tertunda karena permasalahan birokrasi berlarut-larut dengan Korut.