Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Abah Juhani: Minta Turun Pesawat Pas di Madinah karena Mau Beri Makan Ayam
5 Juni 2023 7:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Berbagai cerita muncul dari jemaah haji lansia. Salah satunya datang dari Abah Juhani.
ADVERTISEMENT
Juhani yang sudah terbang 10 jam ke Madinah, tiba-tiba minta turun duluan ke pramugari pesawat. Saat itu, dia bilang ingin memberi makan ayamnya.
Video itu sempat viral di media sosial. Jemaah asal embarkasi Kertajati 1 itu akhirnya tiba di Madinah. Rupanya, dia memang mengalami demensia alias pikun.
Abah Juhani menginap di Front Tiba Madinah. Tidak banyak yang diingatnya. Ketika diperlihatkan video di dalam pesawat yang viral, dia hanya tertawa.
Petugas haji daerah Majalengka, Ustadz Yuyud Aspiyudin, yang mendampingi Abah Juhani dan jemaah lainnya menjelaskan peristiwa yang terjadi di pesawat sampai akhirnya video itu viral.
“Yang punya ayam itu anaknya. Abah tidak punya ayam. Tapi, setiap hari yang memberi makan ayam-ayamnya itu ya si abah ini,” katanya, Minggu (4/6) sore.
ADVERTISEMENT
Yuyud mengatakan demesia yang dialami Abah Juhani membuatnya tak ingat banyak hal. Begitu juga saat dia sudah berada di dalam pesawat.
“Waktu penerbangan itu kemarin, Abah sudah mulai gelisah sejak awal. Dia mulai bolak-balik dari depan ke belakang. Tidak mau diam duduk di kursinya,” terangnya.
Sesaat setelah pesawat mendarat, Abah Juhani langsung bangkit dari kursinya dan berjalan keluar. Seorang pramugari menahannya dan meminta untuk tetap duduk karena pesawat belum sampai di apron.
“Informasi yang saya dapat, Abah ini sudah seringkali bercerita soal ayam dengan jemaah di sampingnya, ibu-ibu,” tambahnya.
Setelah itu, ia sengaja merekam kejadian itu. Ia sudah pamit ke pramugari dan diperbolehkan. Ia tidak menyangka, ternyata videonya viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Sudah Lebih Tenang
Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter KJT 1 dr Amalia Pratiwi D mengatakan, Juhani memang didiagnosis oleh dokter spesialis jiwa KKHI di Madinah mengalami demensia.
“Pertama, karena usianya lebih dari 60 tahun sehingga mengalami penurunan hilang ingatan,” kata Amalia.
Tim TKH juga langsung memberikan sejumlah terapi kepada Juhani agar lebih tenang. Saat itu, kondisinya belum stabil sehingga terus teringat dengan ayamnya meski tengah berada di pesawat.
“Yang dia ingat, dia ingin turun pesawat, kasih makanan untuk ayam - ayamnya. Padahal itu sudah sampai di bandara Madinah,” paparnya.
"Diberi obat penenang agar Juhani lebih tenang. Alhamdulillah dia bisa lebih tenang sekarang dan sadar kalau dia akan menunaikan ibadah haji,” urainya.
ADVERTISEMENT
Amalia mengatakan, kemungkinan besar Juhani cemas karena baru pertama kali naik pesawat. Kondisi ini diperparah dengan waktu penerbangan yang lama dengan suasana yang benar-benar baru.
“Secara fisik, abah memang masih kuat. Hanya kalah dalam ingatannya saja. Abah juga beberapa kali salat berjemaah di Masjid Nabawi,” ucap dia.