Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Baim Anak Guru Madrasah di Istiqlal yang Dapat Hadiah dari Paus
5 September 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Baim, bocah kelas 3 SD ini dipilih Masjid Istiqlal untuk memberi karangan bunga ke Paus Fransiskus. Baim adalah anak dari Vera Deswita (39), seorang guru madrasah di Istiqlal.
ADVERTISEMENT
Baim berdiri di atas karpet merah dengan karangan bunga di tangan ketika Paus datang ke Istiqlal pada Kamis (5/9). Bersama rekannya, dia melangkah menyambut Paus yang turun dari Innova Zenix.
Baim menyerahkan karangan bunga, dan Paus mengucap sesuatu. Paus kemudian memberikan sesuatu kepada Baim dan rekannya.
Baim lalu mengambil hadiah itu, Paus lalu membelai Baim. Setelahnya, Baim dan rekannya menjauh. Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar dan Kardinal Ignatius Haryanto lalu mendekat ke Paus.
Kepada kumparan, Baim dan Vera Deswita (39), ibunya, menceritakan momen itu.
"Iya, ngasih kayak ngasih salib gituloh," ujar Baim saat ditanya kumparan.
Paus memang biasa memberi hadiah Rosario kepada anak-anak yang menyambutnya. Rosario itu lalu dibawa Baim, sebagai kenang-kenangan dari Paus.
ADVERTISEMENT
Ibunda Baim, kemudian bercerita soal putranya dipilih menjadi penyambut Paus.
"Saya ngajar di madrasah. Saya dari Madrasah Istiqlal. Kedatangan Paus ini, jadi biar tidak kontroversi yaudah anak guru aja yang diambil. 'Ya udah Bu Vera bersedia gak?' 'Enggak apa-apa,' saya namanya juga toleransi kan, silaturahmi. Jadi enggak apa-apa," ujar Vera.
"'Baim mau gak Dik?' Eh ternyata dia tau, 'oh ini yang pendiri Vatikan', makanya dia mau untuk ini. Karena dia sering searching di YouTube. Jadi ya sudah enggak apa-apa," sambungnya.
Anaknya pun bisa tampil di depan Paus Fransiskus dengan pakaian khas Bali. Vera menekankan bahwa Istiqlal buat semua, bukan hanya Islam.
"Kalau prinsip saya sih ini kan toleransi. Siapa aja boleh datang. Ini kan masjid Negara. Siapa aja boleh berkunjung. Istiqlal ini punya semua. Tidak terbatas untuk siapa. Orang bule-bule juga banyak yang datang kalo hari-hari," terang Vera.
ADVERTISEMENT
Guru Madrasah ini pun mengaku bangga atas apa yang dilakukan oleh Baim dalam momentum bersejarah bagi mereka, bahkan seluruh dunia.
"Kalau diomong bangga, bangga. Makanya alhamdulillah bangga. Saya info keluarga ke kampung juga. 'Woo ya Allah gitu'," tutup Vera.