Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kisah Emak-emak Daki Gunung Demi Kenang Anaknya yang Tewas di Puncak Dempo
23 Oktober 2020 11:54 WIB
ADVERTISEMENT
Dua pendaki Gunung Dempo asal Jambi , Mh. Fikri dan Jumadi, dinyatakan hilang pada 15 Oktober 2019. Jasad korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di bibir Kawah Gunung Dempo, Pagaralam, Sumsel, pada 2 November 2019.
ADVERTISEMENT
Kepergian almarhum masih menyisakan duka yang mendalam. Untuk mengenang kepergian mereka, keluarga melakukan pendakian ke Gunung Dempo pada Kamis (15/10).
Hal itu diceritakan oleh salah satu pendamping rombongan, Yova Rise Ade Riana.
Pendaki perempuan itu mengatakan, pihak keluarga memang sudah ada rencana mendaki Gunung Dempo sejak lama. Akan tetapi, hal itu baru terlaksana tepat di satu tahun meninggalnya almarhum. Tujuannya adalah memasang plakat di Puncak Merapi Dempo.
"Rombongan kita semuanya naik sekitar 32 orang, dan kami 10 orang itu naiknya belakangan, dan mereka jumpa di shelter 1," ujar Yova kepada kumparan, Jumat (23/10).
Ia menambahkan, Yova mengenal pihak keluarga, ibu almarhum Fikri, Hasnah, karena tinggal di daerah yang sama, Muara Bungo, Jambi.
ADVERTISEMENT
"Mama [Hasnah]orang nya kuat banget dan semangat mama tu luar biasa, tekad dan niat mama tu bikin salut, walaupun waktu naik nya kita di guyur hujan deras," tambahnya.
Selain Hasnah, lanjut Yova, pihak keluarga yang ikut di antaranya adalah istri Jumadi, kakaknya Fikri, dan dua adiknya Fikri.
Terkait pemasangan plakat untuk Fikri dan Jumadi, Yova tidak tahu persis. Sebab, ia terlebih dulu turun dari gunung karena harus pulang ke Bengkulu.
"Kalau dengar cerita dari yang lain,waktu pemasangan plakat itu mama gak ikut masang, mama istirahat di tenda tepatnya di pelataran," ujar Yova.
Selama dalam perjalanan, Yova terkesima dengan semangat Hasnah dalam kondisi cuaca yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
"Kesan untuk pendakian ini tadi luar biasa, terutama bisa naik bareng sama si mama yang semangatnya luar biasa itu salut banget," pungkasnya.
Berdasarkan laporan tim 1001 media kumparan, Urban Id , pada 17 Januari 2020, Hasnah mengatakan pihak keluarga menduga kematian Fikri dan Jumadi bukan karena kecelakaan saat mendaki. Melainkan diduga karena adanya aksi kriminal.
"Banyak yang janggal dalam kematian anak dan menantu kami ini. Khususnya mengenai barang-barang mereka yang dinyatakan hilang," kata Hasnah kepada Urban Id, Jumat (17/1).
Terkait dugaan itu, Kepala Kepolisian Resor Pagar Alam, AKBP Dolly Gumara, membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga pendaki terkait kehilangan barang-barang tersebut. Meski begitu, ia enggan berspekulasi.
"Masih penyelidikan, karena kita hanya menerima laporan kehilangan barang saja, dan belum mengarah kepada dugaan pembunuhan," tandas Dolly kepada Urban Id.
ADVERTISEMENT