Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kisah Ifan 'Seventeen' Bertahan dari Tsunami Anyer dengan Meja Belajar
23 Desember 2018 8:40 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB

ADVERTISEMENT
Grup band 'Seventeen' juga menjadi korban tsunami yang terjadi di Pantai Anyer, Banten. Saat gelombang tinggi menerjang, 'Seventeen' sedang menggelar konser di Tanjung Lesung, Banten.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua BEM KM IPB Surya Bagus yang juga berada di Tanjung Lesung sempat bertemu dengan vokalis 'Seventeen,' Ifan. Minggu (23/12) dini hari, Surya sempat bertemu Ifan ketika ia bersama mahasiswa IPB lainnya tengah sedang ada kegiatan di sekitar lokasi dan berupaya mengevakuasi korban.
Surya mengisahkan bagaimana perjuangan Ifan selamat dari bencana tersebut.
"Bang Ifan lagi cerita, dia di panggung tiba-tiba datang air tingggi. Dia terseret gelombang itu. Beliau sudah terapung di situ," kata Surya kepada kumparan, Minggu (23/11).
Ia menjelaskan, saat itu Ifan berupaya keras. Ifan juga tak bisa membantu istri yang mendampinginya dan personel 'Seventeen' lainnya.
"Dia tarik-tarik kakinya dan beliau enggak bisa ngapa-ngapain. Jadi beliau pun menyelamatkan diri sendiri dulu pikirannya waktu itu," ungkap Surya.
ADVERTISEMENT
Ifan, kata dia, kemudian berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan meja belajar. Saat ini ia hanya mengalami luka ringan.

"Akhirnya ketemulah dia sama meja belajar. Dia ngapung di situ. Sampai ada orang datang ikut menyelamatkan dia. Alhamdulillah kondisinya selamat walaupun sekarang dia enggak ada siapa-siapa lagi di sana. Enggak ada teman," ujar dia.
"Beliau juga lagi cari istrinya," sambung dia.
Ifan sendiri melalui akun Instagramnya memohon doa kepada publik agar istri dan personel 'Seventeen' lainnya segera ditemukan.
Sejauh ini, menurut data BNPB, sudah ada 43 korban meninggal dunia.
Berikut keterangan dari BMKG terkait tsunami yang menerjang Pantai Anyer dan Lampung.