Kisah Penjual Bubur Rames Bertopeng Vendetta di Yogya, Berawal Iseng Jadi Rezeki

26 Juni 2020 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bubur topeng di Jalan H Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bubur topeng di Jalan H Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta selain dikenal sebagai Kota Pelajar, juga tersohor kulinernya. Banyak kuliner yang memanjakan lidah dan penjual yang menjajakan dagangannya secara unik. Salah satunya ada di Jalan H Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Seorang penjual bubur rames bernama Nani Sugiarti (60) mengenakan topeng Guy Fawkes yang dikenal karena komik dan film 'V for Vendetta' saat melayani pembeli. Sebagai informasi dalam komik dan film tersebut, Guy Fawkes digambarkan sebagai sosok pemberontak yang berani melawan pemerintahan yang diktator dan korup.
Namun Nani tidak mengetahui sejarah di balik topeng tersebut. Ia hanya iseng memakai hingga akhirnya topeng tersebut kini membuatnya dikenal sebagai penjual bubur topeng.
Nani bercerita, pada awalnya membuka warung makan lesehan dengan menu ayam dan burung puyuh pada malam hari. Namun karena pandemi corona, dagangannya sepi. Ia pun memutuskan untuk beralih berjualan bubur.
"Dari pada ngganggur saya beralih jualan bubur," kata Nani saat ditemui pada Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT
Nani pun mangkal di Jalan H. Agus Salim setelah sebelumnya sempat berjualan di depan rumah. Di sini cerita unik soal topeng bermula.
Bubur topeng di Jalan H Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suatu saat Nani iseng mengenakan topeng keponakan ketika berjualan. Kemudian ada pembeli yang melihat dan memotretnya.
"Pakai topeng alasannya saya dulu kan jualan di dalam kampung, terus keponakan saya mainan topeng. Terus saya pakai, saya pinjam, terus difoto sama pembeli. Terus dimasukkan grup WA. Alasannya iseng saja, ya pas (pandemi) COVID-19 ini. Maksud saya guyon sama pembeli difoto," kata Nani berkisah.
Foto tersebut ternyata tersebar di grup-grup WA dan Nani menjadi viral. Nani yang tak menyadari telah viral sempat tidak mengenakan lagi topeng saat berjualan. Namun ternyata banyak pembelinya yang bertanya. Dia pun memutuskan kembali mengenakan topeng.
ADVERTISEMENT
"Pembeli pada pingin ngerti pakai topeng ini seperti apa. Jadi terkenalnya bubur topeng. Saya tidak tahu jenisnya (topeng), cuma pakai saja. Dulunya punya satu dicuci remuk terus beli lagi," kata Nani.
Bubur topeng di Jalan H Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sejak viral, Nani mengaku dagangannya makin laris. Buka pukul 05.30 WIB, belum sampai pukul 10.00 WIB dagangannya sudah ludes. Dulu pembelinya mayoritas warga sekitar, sekarang banyak yang berasal dari kecamatan lain. Ia pun mensyukuri berkah di balik memakai topeng saat berjualan.
"Ini bubur beras. Bubur rames pakai mi. Harga biasanya Rp 5 000," katanya.
Kelak jika pandemi corona berakhir, Nani bernuat kembali membuka warung lesehannya pada malam hari. Pada pagi hari dia tetap berjualan bubur topeng yang sudah terkenal.
Bubur topeng di Jalan H Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Salah seorang pembeli, Kusuma (35), mengatakan selain cara Nani yang unik ketika berjualan, rasa buburnya juga lezat.
ADVERTISEMENT
"Rasanya lezat. Gurih yang jelas," ucap Kusuma.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.