Kisah Perjuangan Mencari Oksigen di Negeri Ini

4 Juli 2021 7:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di Kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di Kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
"Tolong ada info enggak? Yang jual tabung oksigen dan isinya di mana ya, yang ready?" pesan seperti itu yang belakangan bermunculan di WhatsApp group.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya di WhatsApp group, tetapi juga di media sosial. Pesan ini datang dari kerabat, anak, saudara, dan teman dari anggota keluarga mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.
Bantuan informasi berdatangan memberi tahu lokasi dan di mana bisa mendapatkan tabung oksigen. Permasalahan sementara dihadapi.
Tapi persoalan lain muncul, seperti yang dialami Joko (45) warga Depok, Jabar.
"Harganya bos, enggak kira-kira," jawab dia lirih saat berbincang, Minggu (4/7).
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di Kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Kerabat Joko, seorang lansia, pedagang kaki lima di salah satu pasar di Depok membutuhkan oksigen. Problem yang mungkin dihadapi sebagian mereka yang sedang bertarung melawan virus corona.
"Mau ke rumah sakit penuh, full. Jadi isoman, cari oksigen karena sesak, tapi ya harganya ini enggak karu-karuan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Harga tabung oksigen ukuran 1 meter saja yang biasanya hanya ratusan ribu kini jutaan rupiah. Paling gampang tengok saja di marketplace, harganya bikin istighfar.
"Stok isi ulangnya juga mesti cari sana sini, banyak yang habis, atau juga antre, Ya Allah," imbuh Joko.
Joko dan kerabatnya mau tak mau patungan. Buat mereka kehidupan harus diperjuangkan.
Suasana depot isi ulang oksigen di Semarang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Apa yang dialami Joko, juga dialami Rika (32) warga Kabupaten Bogor. Pontang panting mencari oksigen untuk ayahnya. Harga oksigen portabel ukuran 500 ml yang di harga normal hanya puluhan ribu, kini mencapai ratusan ribu rupiah.
"Mau enggak mau dibeli juga karena butuh," ujar dia.
Entah siapa yang menimbun stok oksigen itu, dan entah siapa yang membuat harga oksigen naik berkali-kali lipat.
ADVERTISEMENT
Mencari oksigen buat yang isolasi mandiri adalah perjuangan di negeri ini saat ini.
"Sekarang, cuma bisa ikhtiar dan berdoa," ucap Rika singkat, mengakhiri perbincangan.
Infografik hal yang dilakukan jika anggota keluarga melakukan isolasi mandiri. Foto: kumparan