Kisah Pilu Aditya, Siswa SMPN 286 Jakarta Tak Ikut PJJ karena Tak Punya Ponsel

27 Oktober 2020 8:20 WIB
Seorang pelajar SMP Aditya Akbar di kawasan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (26/10/2020). Foto: Devi Nindy/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pelajar SMP Aditya Akbar di kawasan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (26/10/2020). Foto: Devi Nindy/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Nasib malang menimpa seorang pelajar SMP Negeri 286 Jakarta bernama Aditya Akbar. Aditya yang masih duduk di bangku kelas 1 itu tidak bisa mengikuti sekolah daring hingga ujian selama enam bulan karena tidak punya ponsel.
ADVERTISEMENT
“Mulai belajar daring sebenarnya dari kelas VI SD. Dulu ada ‘handphone’ bapak, tapi sekarang udah enggak ada karena rusak pas masuk SMP,” kata Aditya dikutip dari Antara, Selasa (27/10).
Akibatnya, ia tidak mendapatkan nilai dari sekolahnya. Meski tidak mempunyai ponsel, Aditya bisa memaklumi hal itu karena ayahnya terkena PHK akibat pandemi COVID-19.
Bahkan, penghasilan Sang Ayah kurang dari Rp 100.000 per hari sehingga hal itu tidak memungkinkan untuk membelikan ponsel kepada Aditya.
Adit menjelasakan, sebenarnya pihak sekolah sudah mendatangi rumahnya di Jalan Cempaka Bawah RT 10/07 Nomor 41 Kota Bambu Utara, Palmerah pada Jumat (23/10).
“Pihak sekolah datang ke sini, karena saya tidak ikut sekolah daring dan ulangan,” ucap Adit.
ADVERTISEMENT
Namun Aditya mengatakan, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak. Pihak sekolah malah memberitahu orang tuanya untuk membeli ponsel agar Aditya bisa kembali sekolah.
Aditya yang sangat menyukai pelajaran IPA itu kini hanya bisa pasrah karena tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah.

Wali Kota Jakarta Barat Akan Beri Bantuan

Kasus Aditya yang tidak mempunyai ponsel untuk sekolah ternyata sudah sampai di telinga Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto. Uus memastikan akan menindaklanjuti masalah ini.
“Kami tindak lanjuti, nanti saya akan diskusikan dan komunikasikan terkait hal itu,” kata Uus.
Uus menambahkan pihaknya akan mendiskusikan masalah ini dengan jajarannya agar semua siswa bisa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ia juga sudah meminta seluruh camat, termasuk Camat Palmerah Firmanuddin untuk memeriksa keadaan siswa di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Uripasih, mengaku belum mendapat laporan dari SMPN 286 Jakarta terkait siswa yang tidak punya telepon seluler (ponsel).
Sejauh ini, pihaknya akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah di seluruh tingkatan untuk menyisir siswa yang tidak punya ponsel. Rencananya, rapat digelar secara daring.
“Nanti akan kami sisir siapa saja siswa yang benar-benar keluarganya tidak memiliki ponsel. Nanti kami akan bantu lewat CSR atau bantuan alumni,” tutup dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.