Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen hadir dalam demo di depan kantor Bawaslu, Kamis (9/5). Dalam kesempatan itu, Kivlan juga sempat menyinggung soal 'setan gundul' yang disampaikan politikus Demokrat Andi Arief dalam Koalisi Adil Makmur.
ADVERTISEMENT
"Ya sang setan gundul itu dia (Andi Arief) yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masak kami dibilang setan gundul," jelas Kivlan.
Kemudian, Kivlan mengatakan, Demokrat dan SBY tak memiliki arah yang jelas dalam berpolitik. Dia bahkan menyebut SBY sebagai seorang yang licik.
"Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tau dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," ungkap Kivlan.
Menurut Kivlan, SBY sengaja ingin mencopot Prabowo sebagai capres. Sebab, menurutnya, posisi SBY yang pernah menjabat sebagai presiden tak ingin disaingi oleh Prabowo yang sama-sama seorang jenderal TNI.
"Orang Demokrat enggak jelas kelaminnya (arah politik), SBY enggak jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan jadi calon presiden dengan gayanya segala macam. Dia, saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kivlan menegaskan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu hari ini tak ada hubungannya dengan BPN atau tim sukses Prabowo - Sandi. Dia dan massa datang sebagai masyarakat yang meminta keadilan dan kebenaran dalam proses pemilu.
"Kita enggak urusan BPN. BPN mau melakukan langkah apapun, mau menyampaikan kembali KPU ke DKPP itu urusan dia. Karena melihat situasi sekarang ini, kita sebagai rakyat, sangat prihatin dan ingin minta keadilan dan kebenaran, dan itu saja," pungkasnya.
Andi Arief dalam akun Twitter-nya, mengungkapkan pihak tertentu sebagai 'setan gundul' yang memberikan informasi sesat kepada Prabowo - Sandi terkait klaim kemenangan 62 persen.
"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62 persen," cuit Andi, Senin (6/5).
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan partainya hanya ingin berkoalisi dengan parpol pengusung paslon 02 itu, yakni Gerindra, PKS PAN, dan Berkarya. Apabila 'setan gundul' masih ada di tengah koalisi, Andi Arief menegaskan Demokrat akan memilih jalan sendiri.
"Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yang tidak khianati rakyat," ucap dia.