KKB Sandera 4 Pekerja Proyek Tower BTS di Papua, Minta Tebusan Rp 500 Juta

13 Mei 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera 4 pekerja yang mengurus menara pemancar sinyal seluler atau tower BTS di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Penyanderaan itu terjadi sejak Jumat (12/5) kemarin hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan, awalnya ada 6 pekerja yang berangkat ke lokasi proyek menggunakan cessna. Setibanya di Distrik Okbab, mereka langsung diadang KKB.
Dari 6 pekerja itu, 2 dibebaskan dan diminta kembali ke tempat awal di Oksibil. Sedangkan 4 lainnya disandera.
"6 orang pekerja tower BTS yang dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan Pesawat Elang Air pada pukul 08.30 WIT. Namun, saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, langsung diadang oleh lima orang yang mengaku berasal dari kelompok KKB," kata Benny lewat keterangannya, Sabtu (13/5).
“Alverus Sanuari beserta salah satu korban luka yang bernama Benyamin Sembiring, dibebaskan untuk kembali ke Oksibil," sambung Benny.
ADVERTISEMENT
Benny menyebut, identitas keempat sandera tersebut yakni Asmar seorang staf PT. IBS, (Inti Bangun Sejahtera), Peas Kulka yakni staf distrik, Senus Lepitalem seorang pemuda dari distrik Borme, dan Fery staf PT. IBS.
"Diketahui KKB mengajukan tuntutan tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera," ujarnya.
Kasus ini tengah menjadi perhatian serius aparat hukum di Papua. Kepolisian menggandeng tokoh adat dan agama setempat untuk melakukan negosiasi.
"Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera,” pungkasnya.
Diketahui, menara BTS itu merupakan aset milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menara itu dipercayakan untuk dirawat salah satunya oleh PT IBS (Inti Bangun Sejahtera), sebuah perusahaan yang memberi layanan infrastruktur telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
Menara tersebut memancarkan sinyal telekomunikasi Telkomsel, sebagai layanan seluler yang terkuat di Papua. Pihak Telkomsel menyampaikan duka yang menimpa rombongan karyawan PT IBS dan tim Diskominfo Pegunungan Bintang.