Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
KKB Serang Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo: 6 Guru Kontrak Dilaporkan Tewas
23 Maret 2025 5:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo. Dilansir Antara, serangan ini menewaskan 6 orang guru.
ADVERTISEMENT
Polisi menyebut, mereka menerima laporan terkait penyerangan itu. Kini mereka tengah berkoordinasi dengan Pemda Yahukimo dan TNI untuk membahas penyerangan tersebut.
"Apalagi di wilayah itu tidak ada pos polisi," kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto kepada Antara, Sabtu (22/3).
Heru menyebut, para guru itu jadi korban penyerangan saat berada di rumah, pada Jumat (21/3) pukul 16.00 WIT. Saat itu KKB melintas dan membunuh seorang guru.
Lalu, KKB masuk ke dalam rumah, menyerang, dan membakar rumah itu. Sehingga ada laporan bahwa 6 guru kontrak meninggal.
"Belum dapat dipastikan KKB dari kelompok mana yang melakukan penyerangan dan identitas korban karena kami masih terus berkoordinasi dengan Pemda Yahukimo untuk pengecekan dan langkah yang akan dilakukan," tutup Heru.
ADVERTISEMENT
Evakuasi Tenaga Medis dan Pendidik
Setelah peristiwa itu, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengevakuasi tenaga medis dan guru. Mereka dievakuasi ke Wamena.
"Memang benar sejumlah tenaga guru dan paramedis saat ini sudah dievakuasi ke Wamena guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan yang dilakukan KKB," kata Didimus kepada Antara.
Mereka yang dievakuasi adalah para guru yang bertugas di sekitar Distrik Anggruk, yakni Prongkoli, Helirik Walma, Panggema dan Kosarek.
Sementara di Distrik Anggruk, Pemda Yahukimo belum mendapatkan penerbangan. Pasalnya, cuaca buruk dan tak ada penerbangan sipil yang mau.
"Pemda Yahukimo sudah berupaya, namun cuaca di Anggruk tidak bersahabat dan tidak ada perusahaan penerbangan sipil yang mau terbang ke sana," kata Didimus.