Klarifikasi Firli soal Dugaan Langgar Etik karena Bertemu TGB

12 September 2019 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan capim KPK di Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan capim KPK di Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Capim KPK Irjen Firli mengklarifikasi tudingan dugaan pelanggaran etik dirinya terkait pertemuan dengan Tuan Guru Bajang (TGB) selaku Gubernur NTB. Hal itu dijelaskan Firli dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Kamis malam (12/9).
ADVERTISEMENT
"Isu yang tersebar beberapa hari lalu bahkan sebelumnya, saya memang memilih diam, karena saya anggap bahwa tidak saatnya saya bicara karena saya salah satu capim," ujar Firli.
"Tapi diam bukan berati salah atau kalah," ujar dia.
Firli menjelaskan, ia memang bertemu TGB pada 13 Mei 2018 di sebuah lapangan tenis di NTB. Kapolda Sumatera Selatan itu mengaku bahwa ia berada di sana atas undangan Komandan Resort Militer (Danrem) setempat. Namun, ia menegaskan tidak pernah berkomunikasi dengan TGB.
"Saya tidak mengadakan pertemuan atau hubungan, tapi kalau bertemu, yes, i meet," ujar Firli.
Menurut Firli, ia tiba di lapangan tenis pada sekitar pukul 06.30 WITA. Di sana, sudah hadir beberapa orang, termasuk pemain tenis nasional.
ADVERTISEMENT
Firli menyebut, TGB datang pada sekitar pukul 09.30 WITA, usai dia menyelesaikan 2 set gim tenis. Menurut Firli, ia sedang menuju ke luar lapangan, sementara TGB masuk. Ia kemudian diminta foto-foto terlebih dulu. Foto itu kemudian diunggah ke media sosial dan menjadi masalah.
"Apa salah saya bertemu orang di lapangan tenis," ujar dia.
Eks Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (kedua kiri) bersama Deputi Penindakan KPK Brigjen Firli (kanan) di lapangan Tenis Wira Bhakti. Foto: Facebook/Farid Makruf
Terkait ia yang disebut sempat menggendong anak TGB, Firli pun tak menampiknya. Namun ia menyatakan hal itu karena anak TGB bernama Azza akrab dengannya.
Sehari sebelum pertemuan di lapangan tenis, Firli mengaku sempat menghadiri acara di sebuah pondok pesantren di Bonder, NTB.
Ia mempertanyakan mengapa hal tersebut menjadi masalah. Menurut Firli, ia datang ke sana untuk silaturahmi. Ia pun mengaku tak bisa menghindar ketika dijemput panitia begitu turun dari pesawat.
ADVERTISEMENT
"Orang bilang silaturahmi akan mengantar kita ke surga," ujar dia.
Ia pun mempertanyakan mengapa hal tersebut menjadi masalah. Sebab, TGB bukan dan hingga hari ini belum berstatus tersangka.
Saat pertemuan itu, TGB merupakan salah satu saksi dalam penyelidikan KPK terkait dugaan tindak pidana korupsi penyertaan saham Pemda di PT Newmont.
Firli pun menjelaskan bahwa penyelidikan itu pun tetap berjalan dan tak terpengaruh soal pertemuannya. Sebab, tetap dilakukan gelar perkara pada 6 Agustus 2018.
Bahkan menurut Firli, dalam gelar perkara itu ia menyatakan tak akan terlibat karena ada konflik kepentingan lantaran kenal dengan TGB. Ia menyerahkan sepenuhnya proses dalam expose.
"Saya bilakan pimpinan ambil putusan karena saya kenal TGB, conflict of interest," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Salah satu bukti, menurut Firli, penyelidikan tetap berjalan ialah KPK tetap meminta audit dari BPK. Hal itu menurut dia masih berjalan.
Terkait pertemuan itu, Firli mengaku sudah diklarifikasi Pengawas Internal. Bahkan ia sudah menjelaskannya di hadapan 5 pimpinan KPK pada 19 Maret 2019.
Menurut dia, ketika itu pimpinan hanya memberi peringatan. Namun tidak dinyatakan melanggar.
"Tak ada satupun yang bilang melanggar. Diingatkan, iya," ujar dia.
Sebelumnya, KPK menggelar konferensi pers terkait dugaan pelanggaran etik Firli. Dalam konpers itu, KPK menyatakan Firli diduga melanggar etik berat. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Pengawas Internal KPK.
Dugaan pelanggaran itu diduga terkait 4 pertemuan yang dilakukan Firli. Dua di antaranya diduga dengan TGB. Namun belum sempat DPP dibentuk, Firli keburu ditarik ke Polri.
ADVERTISEMENT