Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Klarifikasi JNE soal Paket Bantuan Presiden Diduga Dikubur di Depok
31 Juli 2022 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pihak perusahaan ekspedisi JNE angkat suara terkait penemuan paket sembako bantuan Presiden (Banpres) yang diduga dipendam/dikubur di sebuah lahan kosong di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok , Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, tak menampik bahwa ada pemendaman paket Banpres tersebut. Menurut Eri, hal itu sudah dilakukan melalui prosedur operasional standar penanganan barang rusak.
“Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Eri, Minggu (31/7).
Eri mengungkapkan, JNE berusaha memberikan komitmen mengikuti prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku. JNE telah memastikan tidak melakukan pelanggaran dan klarifikasi yang diberikan dapat bermanfaat dan mencegah kesalahpahaman.
“Pentingnya klarifikasi ini dan juga merupakan hak jawab kami, serta mencegah kesalahpahaman,” ungkap Eri.
Sementara itu, Camat Sukmajaya, Ferry Birowo, mengaku terkejut adanya penemuan bansos Banpres di wilayahnya. Berdasarkan pantauannya, lokasi pemendaman Banpres beberapa tahun lalu digunakan untuk lahan parkir kendaraan ekspedisi JNE.
ADVERTISEMENT
"Itu kami sempat agak kaget juga, ternyata di situ ada penimbunan beras dari Banpres," ujar Ferry.
Ferry juga mengatakan, lokasi tersebut tidak ada kegiatan yang mencolok. "Lurah hampir setiap hari lewat situ, makanya kaget juga, harusnya kan masyarakat lihat kalau ada bechoe," ucapnya.
Ferry menambahkan, informasi yang didapat temuan pemendaman Banpres sudah mendapatkan penanganan dari pihak Kepolisian.
"Infonya saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian terkait kebenaran tersebut, apakah benar ada penimbunan beras Banpres, itu saya tidak tahu juga ya," pungkas Ferry.