Klarifikasi UGM soal Ramai Font Times New Roman di Ijazah Jokowi Dipersoalkan

16 April 2025 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf UGM menunjukkan skripsi Jokowi Foto: Dok. ugm.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Staf UGM menunjukkan skripsi Jokowi Foto: Dok. ugm.ac.id
ADVERTISEMENT
Keaslian ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali dipertanyakan. Salah satu hal yang disoroti adalah penggunaan font Times New Roman pada ijazah dan skripsi Jokowi. Font tersebut disebut belum ada di era pada 1980-an sampai 1990-an.
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, mengatakan soal penggunaan font Times New Roman di tahun tersebut sudah jamak digunakan atau huruf yang hampir mirip.
Terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.
Waktu itu di sekitar kampus UGM sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (kini sudah tutup). Mereka menyediakan jasa cetak sampul skripsi.
Ijazah Jokowi serta potret Jokowi saat kuliah dan wisuda di UGM. Foto: Dok. Humas UGM
Sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi dicetak di percetakan. Sementara isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman menggunakan mesin ketik.
"Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang kumparan dapatkan, Rabu (16/5).
Soal font ini dipersoalkan oleh Rismon Hasiholan Sianipar, alumnus UGM yang juga mantan dosen Universitas Mataram. Ia menilai bahwa penggunaan jenis huruf Times New Roman dalam dokumen ijazah dan skripsi Jokowi tidak sesuai dengan standar yang umum digunakan pada era 1980-an, saat Jokowi menyelesaikan pendidikannya di UGM.
Ijazah Jokowi diperlihatkan di Fakultas Kehuatanan UGM, Jumat (21/10/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Nomor Seri Ijazah

Nomor seri ijazah Jokowi juga tak luput disangsikan keasliannya dengan disebut tak menggunakan klaster namun hanya angka saja.
ADVERTISEMENT
Sigit menjelaskan penomoran ijazah di masa itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri. Saat itu belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.
Penomoran seperti itu juga ada di semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan.
Sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengklarifikasi keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (15/4/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas," ujar dia.
"Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," katanya.

Kata Eks Ketua Senat Fakultas Kehutanan

Teman-teman Presiden Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM ramai-ramai memamerkan ijazahnya saat di Fakultas Kehuatanan UGM, Jumat (21/10/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ketua Senat Fakultas Kehutanan, San Afri Awang, punya pengalaman sendiri soal penggunaan font Times New Roman di sampul skripsi.
ADVERTISEMENT
"Saya masih ingat waktu saya buat cover (skripsi), lari ke Prima. Di zaman itu sudah ada tempat cetak sampul yang terkenal, Prima dan Sanur. Soal diketik pakai mesin komputer, jangan heran di sekitar UGM juga sudah ada jasa pengetikan menggunakan komputer IBM PC. Saya sempat pakai buat mengolah data statistik," kata San Afri yang merupakan kakak angkatan Jokowi.
Namun, kata San Afri, tak semua mahasiswa Fakultas Kehutanan waktu itu mencetak sampul di jasa percetakan. Ada yang memilih sampul dan lembar pengesahan dicetak menggunakan tulisan dari mesin ketik.
"Kawan saya yang secara ekonomi tidak mampu, banyak yang membuat lembar sampul dan pengesahan dengan mesin ketik," katanya.
Selama ini, Jokowi diketahui masuk Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980 dan lulus tahun 1985.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar konferensi pers untuk menjawab isu soal ijazah S1 Jokowi yang disebut palsu. Isu ijazah Jokowi palsu ini sebelumnya mencuat di media sosial. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan