Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Koalisi Tandingan Segera Terbentuk, Netanyahu Akan Lengser dari PM Israel
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gejolak politik Israel terjadi dalam dua tahun belakangan. Akibatnya dalam kurun waktu itu Israel menggelar empat kali pemilu.
Selama dua tahun beruntun, pemerintahan kanan di bawah komando Partai Likud gagal mempertahankan koalisi pemerintahan meski selalu menang pemilu. Hal ini pula yang terjadi pada pemilu Israel pada Maret 2021.
Likud berhasil menduduki peringkat satu dengan 24,19 persen suara atau 30 kursi di Parlemen Israel, Knesset. Namun, hingga saat ini mereka gagal membentuk koalisi pemerintah.
Dalam aturan di Israel, hanya koalisi mayoritas dengan 61 kursi di Knesset yang boleh membentuk pemerintahan Israel. Deadline pembentukan pemerintahan yang ditetapkan oleh Presiden Reuven Rivlin adalah pada sampai Rabu (2/6/2021) pukul 23.59, waktu setempat.
Waktu yang makin menipis ternyata membuat penantang utama Likud, Yesh Atid, di atas angin. Pemimpin Yesh Atid, Yair Lapid, yakin dapat membentuk koalisi mayoritas demi menyingkirkan Netanyahu dan gerombolannya dari kekuasaan.
Keyakinan Lapid datang dengan alasan jelas. Mereka mendapat dukungan dari beberapa partai termasuk dari aliansi Partai Yamina yang pimpinannya seorang tokoh anti-Palestina, Naftali Bennet.
ADVERTISEMENT
Tanpa ragu Lapid bahkan mendukung Bennet untuk menjadi PM baru Israel menggantikan Netanyahu. Netanyahu merupakan PM dengan masa jabatan terpanjang di Israel. Selain menjabat sejak 2009 hingga kini, Netanyahu pernah menjabat pada 1996-1999.
"Tim negosiasi koalisi sudah duduk sepanjang malam dan menciptakan progres demi membentuk pemerintahan persatuan," ucap seorang jubir Bennet seperti dikutip dari AFP.
Agar cita-cita melengserkan Netanyahu terwujud, Lapid dan Bennet membutuhkan tambahan kursi dari partai lain, demi memenuhi syarat 61 kursi.
Beberapa pengamat politik Israel menilai koalisi baru itu tak bisa hanya mengajak partai kanan atau kiri lainnya, penentuan akan dicapai jika mereka berhasil mengajak partai Arab-Israel ke dalam koalisi.
Namun, langkah tersebut pastinya tak akan mudah. Sebab, Israel baru saja menggempur Palestina. Bennet pun yang digadang-gadang menggantikan Netanyahu merupakan tokoh kanan terkemuka. Ideologi Partai New Right yang dipimpin oleh Bennet adalah Zionisme dan Konservatif Nasional.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik berikut ini: