Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kocak, Ibu-ibu Ini Jadi 'Reporter' Dadakan untuk Djarot
20 Maret 2017 15:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Ada kejadian menarik saat Calon Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat, menyambangi Kampung Ciliwung, Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Saat sesi wawancara, Djarot justru diwawancara oleh para ibu-ibu lansia. Loh kok?
ADVERTISEMENT
Cerita bermula saat baru sekitar 30 menit sampai di lokasi kampanye, Senin (20/2), hujan deras turun mengguyur kawasan tersebut sehingga Djarot langsung diarahkan berteduh di sebuah pendopo, tepat di sebelah tempatnya memberikan kata sambutan.
Sesampainya di pendopo, Djarot langsung dijamu makan siang oleh warga setempat. Menunya jengkol, telur, sayur dan lainnya. Setelah makan siang, warga mempersilakan wartawan untuk masuk pendopo mewawancarai Djarot.
Tapi tiba-tiba ibu-ibu yang berada di dalam pendopo, tidak mau berpisah dari Djarot. Sementara tempat yang sempit itu menyulitkan wartawan untuk mendekati Djarot.
Akhirnya, beberapa wartawan spontan meminta tolong ibu-ibu lansia itu untuk menjadi wartawan dadakan. Mereka yang memang duduk di sebelah Djarot, justru menyambut senang.
ADVERTISEMENT
Bahkan para ibu itu dengan inisiatif sendiri meminta mikrofon dari wartawan yang ada di depannya, dan langsung menyodorkannya ke depan Djarot.
"Wah saya diwawancarai wartawan senior nih," kata Djarot yang mengundang tawa seisi pendopo.
Sesi tanya jawab pun dimulai. Pertanyaan tetap dari wartawan yang posisinya agak jauh dari Djarot, ibu-ibu hanya bertugas memegang alat wawancara. Tapi aksi para ibu itu tak sekali mengundang tawa.
Ada yang serius menyimak jawaban Djarot, tapi ada juga yang semangat memegang mikrofon dengan agak terkantuk. Memegang mikrofon atau HP untuk merekam, memang bisa buat tangan pegal jika cukup lama.
Selama sekitar 7 menit, para 'wartawan senior' itu pun berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka sama sekali tidak merasa terpaksa melakukan hal tersebut. Justru seperti bangga bisa 'mewawancarai' Djarot, dan menjadi wartawan meski di usia senja. Terima kasih ibu-ibu..
ADVERTISEMENT