Komandannya Dibunuh, Jihad Islam Bombardir Israel dengan Roket

12 November 2019 17:31 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelayat membawa tubuh komandan lapangan Jihad Islam Palestina Baha Abu Al-Atta saat akan dimakaman di Kota Gaza, Selasa (12/11). Foto: REUTERS/Mohammed Salem
zoom-in-whitePerbesar
Pelayat membawa tubuh komandan lapangan Jihad Islam Palestina Baha Abu Al-Atta saat akan dimakaman di Kota Gaza, Selasa (12/11). Foto: REUTERS/Mohammed Salem
ADVERTISEMENT
Organisasi militan Jihad Islam melancarkan pembalasan kepada Israel atas pembunuhan komandan mereka, Baha Abu Al-Atta, di Gaza, pada Selasa (12/11). Jihad Islam meluncurkan roket-roket, membuat Israel meningkatkan kewaspadaan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, roket dalam jumlah banyak ditembakkan dari Gaza ke Israel. Serangan ini membuat sirine tanda bahaya meraung di banyak tempat Israel. Namun militer Israel masih belum merilis apakah serangan itu memakan korban jiwa atau kerusakan.
Menurut laporan angkatan bersenjata Israel, IDF, setidaknya ada 50 roket yang ditembakkan dari Gaza setelah pembunuhan Al-Atta. IDF mengatakan, ada 20 roket Jihad Islam yang berhasil diintersepsi oleh sistem pertahanan canggih mereka, Iron Dome.
Asap dari sebuah roket yang ditembakkan di Kota Gaza, Selasa (12/11). Foto: REUTERS/Mohammed Salem
Jihad Islam dalam pernyataannya mengatakan menarget Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota lainnya dengan bombardir roket. Kantor dan sekolah di selatan Israel, termasuk juga di Tel Aviv, terpaksa ditutup. Anak-anak sekolah di Gaza juga diliburkan.
"Kami bersiap untuk pertempuran selama beberapa hari," ujar juru bicara IDF, Jonathan Conricus.
ADVERTISEMENT
Baha Abu Al-Atta terbunuh dalam serangan roket Israel ke Gaza. Al-Atta sengaja diincar karena dia merupakan otak dari berbagai serangan roket ke Israel.
Sebuah roket ditembakkan di Kota Gaza, Selasa (12/11). Foto: REUTERS/Mohammed Salem
Selain menyerang Gaza, Israel juga menembakkan roket ke Damaskus untuk mengincar tokoh Jihad Islam lainnya, Akram Ajouri. Akram selamat, namun putranya tewas.
Jihad Islam adalah organisasi militan kedua terbesar di Gaza setelah Hamas. Baik Hamas dan Jihad Islam mengatakan akan menuntut balas atas kematian Al-Atta.
Serangan Israel berpotensi kembali memicu perang besar di Gaza. Sebelumnya ada tiga perang di Gaza sejak 2008. Peperangan ini semakin membuat warga Gaza menderita setelah diblokade Israel sejak 2007.