Komika Ungkap Kasus Kekerasan Seksual Guru Ngaji di Masjid di Makassar

30 April 2025 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: HTWE/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: HTWE/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Komika Eky Priyagung membongkar tindakan kekerasan seksual di salah satu masjid di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang dilakukan oleh guru mengaji.
ADVERTISEMENT
Eky mengungkapkan hal itu dengan membuat video lalu diunggah di media sosialnya. Melalui akun Instagramnya @ekypriyagung, ia menyebut dirinya juga menjadi salah satu korban guru mengaji itu.
Ia menceritakan, peristiwa itu dialami saat dia tinggal di Kota Makassar. Kala itu, Eky masih berusia 13 tahun atau tepatnya 2009 silam.
“Saya sendiri dilecehkan di masjid dan rumah pelaku. Dan saat itu berusia 13-14 tahun. Sebanyak 7 kali,” kata Eky kepada kumparan, Selasa (29/4) malam.
Komika yang berdomisili di Jakarta itu menyebut, terduga pelaku awalnya telah dianggapnya sebagai ayah. Sebab, selama ini tak pernah merasakan sesosok ayah.
“Saya dulu dibaiki, bahkan saya pun sudah menganggapnya ayah,” ucapnya.
Karena merasa dekat, Eky ketika dilecehkan pertama kali menganggapnya hal wajar dan tidak berpikiran aneh. Tindakan kekerasan seksual itu terus didapatnya hingga ia baru sadar setelah tujuh kali dilecehkan ustadz tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kejadian ke tujuh kalinya baru saya sadar. Jadi saya menjadi korban grooming,” tegas dia.
Banyak Korban
Eky merupakan komika asal Makassar. Dia tinggal di Kota Jakarta. Ia mengaku mengunggah video itu setelah bertemu teman masa kecilnya.
“Saya awalnya ketemu teman masa kecil dan diingatkan peristiwa itu. Sehingga, saya buat konten karena iseng. Ternyata banyak DM masuk, mengaku juga menjadi korban,” ucapnya.
Betapa kagetnya, korban bermunculan dan pelaku sama. Eky sebut, korban mencapai hingga belasan.
“Untuk saat ini, berdasarkan data saya itu korban mencapai belasan bahkan bisa saja puluhan,” sambungnya.
Berdasarkan keterangan para korban, aksi ustadz melecehkan para korban yang masih di bawah itu diduga berlangsung sejak 2004 lalu dan yang terbaru 2024.
ADVERTISEMENT

Korban Lapor Polisi

Beberapa korban, kata Eky telah melapor di Polrestabes Makassar.
“Sudah ada yang melapor di Polrestabes, yang korban baru. Kalau saya sudah kedaluwarsa, sudah lama, jadi tidak bisa melapor,” jelasnya.
Eky berharap kepolisian menindaklanjuti laporan dari korban.
“Demi untuk keadilan dan juga agar tidak ada korban lagi,” harapnya.
kumparan telah berusaha menghubungi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana terkait kasus ini, tetapi belum mendapatkan tanggapan. Begitu juga Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana.