Komisi I: Sejak Jokowi Jadi Presiden, Belum Pernah Matra Laut Jadi Panglima TNI

6 September 2021 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat Sidak tempat Isolasi Terpusat OTG di Rusun Nagrak.  Foto: Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat Sidak tempat Isolasi Terpusat OTG di Rusun Nagrak. Foto: Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera memasuki masa pensiun di Desember 2021. Bursa calon Panglima TNI pun mulai ramai dibahas publik.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi I DPR Anton Sukartono mengatakan, pihaknya hanya melakukan fit and proper test atau uji kelayakan. Sementara sosok Panglima TNI selanjutnya sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi.
"Penilaian siapa sosok terbaik sebagai Panglima TNI sepenuhnya merupakan wewenang Presiden Jokowi," kata Anton saat dimintai tanggapan, Senin (6/9).
Namun, Anton memiliki catatan. Selama Jokowi menjadi presiden dan sudah ada tiga kali pergantian Panglima TNI, belum pernah matra laut dipilih menjadi Panglima TNI.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. Foto: BNPB dan kumparan
"Sejak Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 2014, sudah tiga kali jabatan Panglima TNI berganti. Namun, tak sekalipun dalam periode tersebut matra Angkatan Laut menjabat Panglima TNI," ungkapnya.
"Sebelumnya Panglima TNI diisi Jenderal Gatot Nurmantyo serta Jenderal Moeldoko yang keduanya berasal dari matra Angkatan Darat. Saat ini, jabatan Panglima TNI diisi oleh dari matra Angkatan Udara, Marsekal Hadi Tjahjanto," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Siapa calon potensial Panglima TNI?

Anton berpandangan, memang dari ketiga kepala staf matra TNI yang ada saat ini, yang paling terlihat performanya adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa. Hal ini, menurut Anton, terlihat dari upaya Andika dalam meningkatkan keahlian para prajurit di TNI AD dan pembenahan SDM di lingkungan matra Darat.
Meski demikian, Anton juga menilai performa KSAL Laksamana Yudo Margono juga bagus. Ia menyoroti sikap Yudo tenang, berperan aktif menjaga stabilitas keamanan di perairan wilayah NKRI, yang salah satunya dengan melakukan pengawasan kapal asing yang masuk ke wilayah teritorial Indonesia.
Selain itu, Yudo juga menjadi sorotan karena mengamankan wilayah ZEE dari pencurian sumber daya alam tanpa izin. Namun terlepas dari performa keduanya, Anton menegaskan baik Andika dan Yudo memiliki peluang yang sama.
ADVERTISEMENT
"Pak Yudo berkomitmen memastikan TNI akan terus menjaga Laut China Selatan agar terus kondusif, walaupun saat ini Republik Rakyat China tengah membuat rancangan undang-undang (RUU) soal penjaga pantai atau coast guard yang akan ditugaskan di Laut Cina Selatan," urai Politikus Demokrat ini.
"Pak Andika dan Pak Yudo adalah putra terbaik bangsa dan memiliki peluang yang sama untuk diusulkan menjadi Panglima TNI," pungkasnya.
Hingga saat ini, surpres pergantian Panglima TNI belum dikirim Presiden Jokowi ke pimpinan DPR. Per 3 September, belum ada surpres pergantian Panglima TNI yang dikirim ke Kompleks Parlemen, Senayan.