Komisi III DPR Desak Imigrasi Terbuka soal Keberadaan Harun Masiku

22 Januari 2020 6:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tahanan KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tahanan KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keberadaan Harun Masiku masih menjadi tanda tanya. Tersangka penyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan sekaligus mantan caleg PDIP itu diduga sudah berada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keterangan Harun sudah ada di Indonesia dikonfirmasi istrinya, Hilda (26). Hilda menuturkan suaminya sempat memberi kabar telah berada di Jakarta pada Selasa (7/1).
Namun, pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan pernyataan Ditjen Imigrasi yang menyebut Harun masih ada di Singapura sejak Senin (6/1), atau 2 hari sebelum Wahyu di-OTT.
Benny K Harman. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Anggota Komisi III DPR Benny K Harman meminta perhatian serius dari pemerintah agar Harun Masiku dapat segera ditangkap. Termasuk juga meminta transparansi dari Kemenkumham dan Imigrasi terkait keberadaan Harun.
"Saya minta Imigrasi harus terbuka dan jujur memberitahu keberadaan Masiku, apakah di dalam negeri atau di luar negeri," kata Benny saat dikonfirmasi, Selasa (21/1) malam.
Benny meminta keberadaan Harun tidak ditutup-tutupi. Ia juga menginstruksikan kepada Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kepala BIN Budi Gunawan untuk turun tangan dan mencari Harun.
Harun Masiku. Foto: Dok. Infocaleg
Selain itu, ia menduga ada pihak-pihak di belakang Harun yang sengaja menyembunyikannya. Sehingga, hingga kini dia belum kunjung ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Ada kekuatan besar yang sembunyikan Masiku, sehingga Dirjen Imigrasi dan KPK, serta Kepala BIN juga Kapolri, tidak kuasa menangkapnya," ungkap politikus Partai Demokrat itu.
Teka-teki keberadaan Harun Masiku terus dikejar KPK. Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, juga meminta bantuan Hilda untuk mendorong suaminya agar menyerahkan diri, jika benar sudah berada di Indonesia.
"Jika istrinya terkonfirmasi, dia bisa dorong suaminya datang ke KPK menyerahkan diri, dong. Jika dia istri yang taat hukum juga," kata Lili.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
KPK juga mendapatkan informasi yang simpang siur. Mereka belum mendapatkan informasi resmi Harun sudah berada di Indonesia. Sebab, Imigrasi masih menyatakan tersangka berada di Singapura.
Ke depannya, Lili menyebut tak menutup kemungkinan Hilda juga akan dipanggil untuk mengonfirmasi terkait Harun.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin penyidik tentu punya jalan untuk membuat terang kasus ini," ucap Lili.
Diberitakan Makassar Indeks--partner 1001 media kumparan-- Hilda menceritakan kejadian saat suaminya memberi kabar bahwa telah sampai di Indonesia dari Singapura.
Hilda mengatakan Harun menelepon pada 6 Januari memberi kabar akan berangkat ke Singapura. Lalu, Hilda menyebut pada 7 Januari, Harun memberi kabar sudah berada di Jakarta. Setelahnya pada 8 Januari, nomor telepon Harun sudah tidak aktif dan tidak ada kabar.
"Waktu tanggal 7 Januari ia memberi kabar sudah ada di Jakarta melalui pesan WhatsApp. Dia kabari saya jam 12 malam, Lalu, 8 Januari nomornya sudah tidak aktif. Pokoknya 8 Januari hingga sekarang sudah tidak ada kontak," ungkap Hilda.
ADVERTISEMENT