Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Idham Azis. Rapat kerja ini merupakan yang pertama kalinya sejak Kapolri dilantik Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut terdapat beberapa pembahasan yang ditanyakan Komisi III ke Kapolri. Salah satunya adalah kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang terjadi tahun 2017.
Dalam rapat tersebut anggota komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman, bertanya kepada Idham terkait kasus Novel yang tak kunjung ada titik temu. Benny membandingkan penyelesaian kasus-kasus lain yang ditangani Polri sangat cepat. Sementara kasus Novel Baswedan sudah dua setengah tahun tak kunjung ditemukan pelakunya.
"Kalau tersangka yang Medan (bom Polrestabes) saja cepat sekali diselesaikan, diungkapkan kasusnya, maka mengapa kasus Novel Baswedan belum, mengapa lama sekali," kata Benny kepada Idham di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (20/11).
ADVERTISEMENT
Tak kunjung ada titik temu dari kasus Novel, Benny khawatir hal ini akan menjadi utang politik Presiden Jokowi yang sudah memasuki periode keduanya. Oleh sebab itu, Benny meminta Idham segera mengungkap kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.
"Saya tahu, pasti Pak Kapolri tahulah siapa pelakunya, tinggal ada kemauan tidak untuk ya menangkapnya," ujar Benny.
Kasus Novel Baswedan ini terjadi pada 11 April 2017 di lingkungan perumahannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu Novel dalam perjalanan pulang dari salat Subuh di masjid. Tiba-tiba Novel diserang oleh pengendara motor dengan menyiramkan air keras.