Komisi IX Kritisi TKA China Terus Masuk RI: Pekerjaan Apa yang Butuh Mereka?

17 Mei 2021 11:33 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kedatangan WN China ke Indonesia menuai sorotan, apalagi di tengah kebijakan larangan mudik. Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay menyayangkan pemberian izin masuknya WN China ke Indonesia di tengah situasi pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Kedatangan mereka tentu dikhawatirkan berpotensi membawa COVID-19. Apalagi kedatangan WN China bertujuan untuk bekerja, sementara banyak masyarakat yang di-PHK dan dirumahkan. Dia mempertanyakan mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI.
"Apa, sih, jenis pekerjaan yang mesti membutuhkan TKA China? Kementerian Tenaga Kerja perlu terbuka terkait masalah ini," kata Saleh, Senin (17/5).
Selain itu, menurut Saleh, penjelasan Kemenhub terkait kedatangan TKA China ini tidak tepat. Dia menyebut masyarakat ingin tahu alasan TKA China terus masuk ke Indonesia, bukan jenis pesawat yang dipakai.
Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China meninggalkan pesawat seusai mendarat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (11/9/2020). Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
"Mau pakai pesawat reguler, pesawat carter, atau pesawat pribadi sekalipun tetap dipertanyakan masyarakat. Sebab, masyarakat berharap agar kedatangan TKA asal China ini dihentikan terlebih dahulu," kata dia.
"Jika nanti pandemi ini telah berlalu baru dipikirkan lagi. Adapun pekerjaan yang mungkin perlu dilanjutkan bisa saja diberikan kepada pekerja lokal. Saya yakin pekerja WNI bisa mengerjakannya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PAN DPR itu pun menyayangkan protes dan penolakan masyarakat seolah tak didengar oleh pemerintah. Dia berpandangan sebaiknya dibuat kalkulasi untung rugi penggunaan TKA di Indonesia.
"Menurut saya perlu dikalkulasi untung rugi menggunakan TKA ini di Indonesia. Sebab sejauh ini, saya belum pernah mendengar bahwa kedatangan mereka meningkatkan pemasukan negara. Setidaknya saya belum pernah membaca laporan bahwa mereka berkontribusi dalam meningkatkan APBN," ucapnya.
"Kalau kontribusinya tidak signifikan, ya, dihentikan aja dulu sementara. Ini demi keamanan warga masyarakat. Apalagi belakangan ini peningkatan jumlah yang terpapar COVID-19 semakin tinggi," tutup Saleh.
Kedatangan WN China di tengah larangan mudik pertama kali terjadi pada 4 Mei saat 85 WN China mendarat di Bandara Soetta. Mereka terbang menggunakan pesawat charter China Southern Airline dari Shenzhen.
ADVERTISEMENT
Imigrasi menyebut 85 WN China itu boleh masuk karena memenuhi ketentuan Peraturan Menkumham Nomor 26 tahun 2020. Ternyata, di antara rombongan tersebut ada 2 orang yang positif corona.
Gelombang kedua terjadi sebanyak 157 WN China tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5) pagi pukul 05.00 WIB. Mereka tiba dengan penerbangan reguler menggunakan maskapai China Southern Airlines CZ387 (regular flight) dari Guangzhou. Dalam penerbangan itu, terdapat 3 WNI yang turut serta.