news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Komisi VIII Dorong Sertifikasi Juru Dakwah Buntut Polemik Gus Miftah & Tukang Es

5 Desember 2024 15:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual es Sunhaji saat bertemu Gus Miftah di Ponpes Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Rabu (4/12/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual es Sunhaji saat bertemu Gus Miftah di Ponpes Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Rabu (4/12/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi VIII DPR menyoroti tajam polemik antara Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburokhman alias Gus Miftah, dengan penjual es teh.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kemenag mengadakan sertifikasi juru dakwah. Menurut Maman, hal ini dilakukan agar para pendakwah tak keluar dari nilai-nilai agama dalam dakwahnya.
"Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah," kata Maman Imanulhaq dalam keterangannya, Rabu (4/12).
Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq di Makam Sunan Kalijaga, Demak, Jawa Tengah Jumat (8/9/2023) malam. Foto: Zamachsyari/kumparan
Maman menegaskan, perlu adanya kontrol dari pihak berwenang, yaitu Kementerian Agama dalam mengawasi para juru dakwah.
"Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik," paparnya.
Politikus PKB ini berharap tidak ada juru dakwah yang menodai nilai ajaran agama dalam ceramah-ceramahnya.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu," pungkas Maman.
Polemik Gus Miftah dengan tukang es itu mencuat saat sedang berdakwah di Magelang. Dalam dakwahnya, Gus Miftah dianggap tak memperlakukan seorang tukang es yang berjualan dengan baik.
Gus Miftah bertanya ke tukang es mengenai apakah jualannya sudah laris atau belum. Pendakwah berusia 43 tahun itu kemudian melontarkan kata-kata kasar kepada tukang es teh yang berjualan di tengah hujan itu.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir," ujar Gus Miftah dalam video tersebut sambil tertawa. Orang-orang di sekitarnya juga tertawa.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut berujung polemik. Sejumlah pihak turut angkat bicara. Gus Miftah sudah menyampaikan permintaan maaf dan bertemu penjual es beragama Sunhaji.
"Pokoknya meskipun niatnya bergurau, tapi saya minta maaf," ujar Gus Miftah.