news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komnas HAM Belum Cek Sidik Jari di Pistol yang Digunakan untuk Tembak Yosua

10 Agustus 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto alm. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Komnas HAM telah merampungkan pemeriksaan uji balistik yang melibatkan tim laboratorium forensik Polri. Namun, terkait informasi mengenai sidik jari di senjata yang digunakan untuk membunuh Brigadir Yosua, Komnas HAM belum memeriksanya.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada keterangan terkait sidik jari. Yang sidik jari, kami harus meminta keterangan INAFIS, karena tadi INAFIS belum datang,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, saat konferensi pers di Komnas HAM, Rabu (10/8).
Di lokasi yang sama, Komisioner Komnas HAM lainya, Choirul Anam, mengatakan bahwa pengecekan sidik jari ini seharusnya memang melibatkan tim INAFIS Kepolisian.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dan Muhammad Choirul Anam dalam konferensi pers di Gedung Komnas HAM, Jumat (5/8/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
Hanya saja, hingga saat ini Komnas HAM belum mengagendakan pemanggilan satuan unit yang berfungsi untuk mengidentifikasi sidik jari di tempat kejadian perkara.
“Yang soal sidik jari, sidik jari itu berangkat dari INAFIS, bukan dari uji balistik. Agenda kami belum ke INAFIS, kami sehingga merencanakan sesegera mungkin ketemu sama INAFIS,” kata Anam.
Sebelumnya, Komnas HAM baru saja merampungkan pemeriksaan hasil uji balistik yang berlangsung sejak pagi tadi. Hasilnya, Komnas HAM sudah mengantongi beberapa data seperti data rekam jejak residu penembakan, data komposisi residu, dan juga identitas senjata.
ADVERTISEMENT
“Jadi [keterangan] peluru, jumlah peluru yang sudah diperiksa di lab terus senjata yang digunakan yang sudah diserahkan ke penyidik di forensik juga dicocokkan terus juga data-data lain yaitu GSR (Gun Shot Residue),” tutur Beka.
Infografik 4 tersangka di kasus penembakan Brigadir Yosua. Foto: kumparan