Komnas HAM: Pengawal Rizieq Punya Kesempatan Kabur, tapi Pilih Tunggu Polisi

8 Januari 2021 17:48 WIB
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa serpihan bagian mobil dalam peristiwa kematian enam laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menunjukkan barang bukti berupa serpihan bagian mobil dalam peristiwa kematian enam laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah fakta baru muncul dari hasil investigasi Komnas HAM terkait tewasnya pengawal Habib Rizieq. Dari hasil itu, terungkap, 2 mobil pengawal Rizieq sengaja menunggu mobil yang menguntit yang belakangan diketahui merupakan polisi.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Investigasi Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, 2 mobil pengawal Rizieq sempat berhasil menahan laju mobil polisi yang menguntit mereka. Hal itu dilakukan untuk memberi jalan kepada rombongan utama Habib Rizieq melaju lebih dulu.
Komisioner Komnas HAM memeriksa salah satu mobil dalam kasus penembakan anggota FPI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/12). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Kedua mobil FPI berhasil membuat jarak dengan mobil polisi. Sayangnya, jarak itu tidak dipakai untuk kabur, tapi mereka sengaja menunggu.
"Masuk Karawang Timur 6 mobil melaju lebih dulu meninggalkan 2 mobil pengawal lain. 2 ditinggal mobil Avanza silver dan laskar sus mobil Spin, agar penguntit tidak mendekati HRS dan rombongan," kata Anam, saat konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (8/1).
"Kedua mobil FPI berhasil membuat jarak dengan penguntit, memiliki kesempatan kabur tapi ambil tindakan menunggu. Akhirnya bertemu kembali dengan 2 mobil petugas," tambah dia.
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Komnas HAM sempat menunjukkan foto hasil tangkapan layar CCTV di seberang hotel Swissbell Karawang. Dari situ, terlihat mobil Spin tengah berhenti.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Komnas HAM juga menunjukkan rekaman suara yang menunjukkan pengawal Rizieq sengaja menunggu mobil polisi. Pengawal menyebut polisi dengan sebutan Kardun.
Peristiwa ini berulang kali disebutkan sepanjang konferensi pers. Anam menilai, bagian ini merupakan salah satu yang penting dalam rangkaian peristiwa baku tembak polisi dengan pengawal Rizieq.
"Kalau enggak ada proses menunggu peristiwa KM 50 enggak akan terjadi. Kalau itu tidak ditunggu, enggak akan terjadi," ucap dia.