Komunitas Kampung Muslim, Jalankan Sunah Melalui Panahan dan Wirausaha

25 Mei 2018 14:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peragaan simulasi memanah 3d (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peragaan simulasi memanah 3d (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
ADVERTISEMENT
Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar Komunitas Kampung Muslim? Mungkin Anda menduga tak ada yang istimewa di dalam komunitas tersebut, mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk mayoritas muslim.
ADVERTISEMENT
Tapi tunggu dulu. Komunitas ini tak hanya berisi kajian keislaman seperti pada umumnya. Komunitas Kampung Muslim (KKM) di Depok juga aktif menjalankan sunah rasul, seperti wirausaha dan latihan panahan.
Arena Panahan (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arena Panahan (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
kumparan kemudian mengunjungi lokasi KKM, Selasa (22/5). Begitu memasuki kawasan bertuliskan Asshoyyaad Archery Club, kami disambut suara gergaji mesin yang sedang memotong kayu dan kesibukan para anggotanya membuat perlengkapan memanah.
Kawasan KKM berupa perkebunan luas dengan udara yang sejuk, membuat kami seolah dibawa menjauh dari hiruk-pikuk kota. Padahal lokasinya berada di Jalan Benda, Curug Tanah Baru, Depok.
Latihan memanah (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Latihan memanah (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Salah satu pengurus komunitas tersebut, Leon, menyebut nama Kampung Muslim dibuat atas dasar cita-cita mereka. Yaitu untuk menjadikan sebuah kampung yang semua kegiatannya selalu berpegang teguh dengan aturan agama.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya, sekitar 30 anggota dan pengurus komunitas ini disibukkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari membuat panahan, budidaya lele, pembuatan sabun herbal, pembuatan opak, hingga membuka usaha wahana memanah.
"Punya misi berdakwah lewat apa-apa yang kita punya. Kalau panah, kita berdakwah lewat panah. Lewat ekonominya misal manajemen tentang budidaya lele, kita dakwah lewat lele," kata Leon saat ditemui kumparan di KKM, Selasa (22/5).
Workshop Jaeger (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Workshop Jaeger (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Meski komunitas ini belum genap setahun berdiri, namun berbagai kompetisi sering digelar. Terakhir, mereka mengadakan lomba panahan bernama Jaeger Fest pada 12-13 Mei. Jaeger adalah nama produk KKM.
"Jaeger Fest kemarin itu untuk kelas barebow dan hoursebow dan alhamdulilah animo masyarakat banyak. Peserta barebow 50 orang hoursebow sekitar 42 orang," katanya.
ADVERTISEMENT
Peternakan lele (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan lele (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Mereka juga membuka jasa latihan memanah. Setiap satu jam dikenakan tarif Rp 50 ribu rupiah. Sedangkan bagi yang memiliki kartu anggota, dikenakan tarif Rp 170 ribu per bulan sebanyak empat kali latihan.
KKM juga memproduksi peralatan memanah dengan berbagai varian. Harganya berkisar dari Rp 550 ribu- Rp 1,5 juta.
Bpk. Leon (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bpk. Leon (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Berdirinya Komunitas Kampung Muslim ini mendapat respons positif dari masyarakat. Bahkan wahana memanah banyak diminati masyarakat dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Leon berharap ke depannya komunitas ini bisa semakin memberikan manfaat untuk orang banyak. "Semoga juga wahana panahan yang menjadi keunggulann ini bisa jadi edukasi kita, sarana kita belajar mengenal panahan, dan tahu sunahnya kaya apa serta ekonominya ini yang kita usung," tutupnya.
ADVERTISEMENT