Konekin Luncurkan Potret Inklusivitas di Pesta Inklusif 2024

18 Desember 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Publik bertajuk “Potret Inklusivitas: Peluang Kerja Setara”. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Publik bertajuk “Potret Inklusivitas: Peluang Kerja Setara”. Foto: Istimewa.
Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) meluncurkan laporan Potret Inklusivitas pada acara tahunan Pesta Inklusif yang diselenggarakan Jumat, (6/12), di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Mengusung tema “Setara dan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, laporan ini menjadi gambaran kondisi inklusi disabilitas di Indonesia, dengan fokus pada empat sektor utama: pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan akses publik.
Dalam keterangan resminya, Konekin berkomitmen mendukung terciptanya masyarakat yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh penyandang disabilitas. Laporan ini memberikan gambaran komprehensif mengenai tantangan dan peluang yang ada, sekaligus menyusun rekomendasi yang bermakna bagi semua pemangku kepentingan.
Laporan ini disusun melalui survei, wawancara, dan diskusi. Salah satu temuan penting adalah praktik baik dari perusahaan seperti Alfamart, Pegadaian, Pertamina, dan Unilever Indonesia, yang secara konsisten mewujudkan inklusivitas di tempat kerja.

Diskusi Publik: Peluang Kerja Setara

Diskusi Publik bertajuk “Potret Inklusivitas: Peluang Kerja Setara” menjadi bagian dari peluncuran laporan tersebut. Diskusi ini membahas tantangan diskriminasi yang masih dihadapi penyandang disabilitas di sektor ketenagakerjaan, serta upaya menciptakan peluang kerja yang adil dan merata tanpa diskriminasi.
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini, Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemnaker Siti Kustiati; Head of Communication & Chair EDI Board Unilever Indonesia Kristy Nelwan; serta dua alumni program YOU-STEP, Stevano Ryan Oliver Yap dan Aidan Azkafaro Deson, yang merupakan hasil kolaborasi KONEKIN dan Unilever Indonesia.
Siti Kustiati menegaskan pentingnya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 yang mewajibkan kuota penempatan sebesar satu persen bagi penyandang disabilitas di setiap perusahaan. “Kami berharap aturan ini dijalankan sehingga teman-teman disabilitas dapat meraih kemandirian finansial,” ujarnya.
Sementara itu, Kristy menjelaskan kesadaran akan keberagaman yang dibarengi dengan tindakan nyata membawa manfaat besar bagi masyarakat maupun pelaku usaha.
“Diskusi dan informasi yang disajikan melalui laporan Potret Inklusivitas mendorong pelaku usaha untuk memberikan perhatian yang adil kepada penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi mereka,” tutur Kristy.
Kristy juga menambahkan bahwa Unilever Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung inklusivitas, seperti mempersiapkan mahasiswa disabilitas untuk memasuki dunia kerja, serta menghadirkan kampanye dan iklan yang lebih inklusif.
Melalui Potret Inklusivitas, Konekin berharap laporan ini dapat menjadi referensi data perkembangan inklusi disabilitas di Indonesia, khususnya di empat sektor utama: pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan akses publik. Laporan ini juga diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi berbagai elemen, termasuk sektor swasta, untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio