Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri Kongres ke-16 GP Ansor yang digelar di atas kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, berterima kasih kepada Jokowi yang bersedia hadir dalam Kongres GP Ansor.
ADVERTISEMENT
"Dan kita tahu Pak Presiden hanya dua hari sebelum pelaksanaan kongres ini, beliau langsung mengiyakan dan saya tahu semangat sahabat-sahabat di sini sejak jam 3 tadi," kata Gus Yaqut dalam sambutannya, Jumat (2/2).
Gus Yaqut kemudian terus menerus mengucap angka 2 dalam sambutannya. Dimulai dari Kongres GP Ansor yang digelar di 2 Februari 2024.
"Izinkan kami melaporkan pelaksanaan kongres ini. Kongres ini dilaksanakan tanggal 2, bulan 2, tahun 2024. Kata 2 dari 2024," ungkapnya.
Selain itu, Gus Yaqut mengatakan GP Ansor baru pertama kali menggelar kongres di 2 tempat, yaitu darat dan laut.
"Ini jarang ada kongres dilaksanakan di 2 tempat dan melewati 2 pelabuhan mulai dari Tanjung Priok sampai Tanjung Emas," ujarnya yang diikuti riuh tawa peserta yang hadir.
ADVERTISEMENT
"Itu kenapa, sih?" tanya Gus Yaqut.
Menurutnya, GP Ansor mendapat momen yang spesial karena kongres dapat digelar di hari dan tanggal yang bagus. Ia juga menyebut, GP Ansor menggelar kongres melewati 2 daratan melalui sejumlah pertimbangan.
"Yang pertama karena melalui pertimbangan geostrategis. Indonesia ada berada di antara 2 benua dan 2 samudera. Nah, ini penting kita semua untuk sama-sama wujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Ini komitmen semua," ungkapnya.
Ia melanjutkan, ada 2 filosofi yang mendasari kongres GP Ansor digelar di atas kapal.
"Pertama, kami belajar dari teman-teman kami yang mempelajari dunia militer. Dikatakan para ahli sepakat mengklasifikasikan kekuatan angkatan laut jadi beberapa. Green water navy, blue water navy. Blue water navy ini adalah angkatan laut yang paling kuat. Jadi kita tidak salah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, blue water navy memungkinkan sebuah negara memproyeksikan kekuatannya di luar kekuasaannya. Sementara untuk green water navy, Gus Yaqut berkelakar bahwa tak perlu dibahas karena tak terlalu kuat.
"Filosofi kedua, kami sadar kapal harus berlayar dan memiliki tujuan yang jelas. GP Ansor siap bergerak, berlayar pada satu sejarah nenek moyang kita, dan GP Ansor sebagaimana kita teguhkan sama-sama adalah masa depan NU dan NU masa depan," pungkasnya.
Sebelumnya Gus Yaqut menyapa Kapolri dan Panglima TNI dengan panggilan tak biasa.
"Yang kita hormati, kita banggakan, dua garda terdepan bangsa, Pak Kapolri kemarin di acara Harlah itu disebut Pak Listyo Sigit Prabowo, izinkan saya menyebut sekarang Pak Kapolri Pak LS Prabowo," ujar Gus Yaqut disambut tepuk tangan hadirin.
ADVERTISEMENT
"Panglima TNI yang kita muliakan, yang gagah luar biasa, Pak Agus Subiyanto. Di muktamar disebut begitu, izin Pak, kalau di sini akan kami panggil Pak A. Subiyanto," tambah dia.
Live Update