Kongsi Jahat Rolls-Royce di Tujuh Negara

19 Januari 2017 19:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perusahaan Rolls Royce. (Foto: Wikimedia commons/Andrew Hylton)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Rolls Royce. (Foto: Wikimedia commons/Andrew Hylton)
Rolls-Royce menebar uang suap di tujuh negara di dunia, berdasarkan temuan dari lembaga penyidik Inggris Serious Fraud Office (SFO) pekan ini. Di negara-negara ini, Rolls-Royce menggunakan jasa broker sebagai perantara suap demi memuluskan tender pengadaan mesin pesawat.
ADVERTISEMENT
Tujuh negara dimaksud adalah Indonesia, Malaysia, China, Rusia, India, Nigeria dan Thailand. Penyelidikan kasus ini berujung pada ditetapkannya Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, jadi tersangka suap.
Berikut adalah ulasan singkat kongsi jahat Rolls-Royce di ketujuh negara:
Indonesia:
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi, Emirsyah diduga menerima suap hingga setara puluhan miliar rupiah dari Rolls-Royce untuk pengadaan mesin bagi pesawat Airbus A330. Diduga korupsi Emir selama menjabat Dirut Garuda periode 2005-2014 dengan total pengadaan 50 pesawat Airbus A330 bermesin Rolls-Royce.
Pesawat Garuda Indonesia di bandara (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia di bandara (Foto: Reuters)
Menurut dokumen SFO, kongsi Rolls-Royce dengan broker di Indonesia telah berlangsung sejak tahun 1989. Di era Orde Baru, Rolls-Royce untung besar karena bantuan broker yang akrab dengan lingkaran Suharto. Perusahaan Rolls-Royce disebut pernah memberikan 2,25 juta dolar AS dan mobil Rolls Royce Silver Spirit sebagai imbalan pemulus tender di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Malaysia
Rolls-Royce disebut telah menyuap seorang pejabat Air Asia Group dengan jasa perawatan untuk jet pribadinya senilai 3,2 juta dolar AS pada tahun 2011. Kesepakatan ini dilakukan di bawah tangan, tanpa ada tanda terima kecuali dokumentasi perusahaan Rolls-Royce.
Suap ini diberikan karena yang bersangkutan telah memuji dan menyebut nama Rolls Royce untuk pembelian produk dan jasa penerbangan Air Asia Group.
China
Suap Rolls-Royce di China dilakukan antara 1 Juli 2011 dan 31 Agustus 2013. Rolls-Royce menurut dokumen SFO telah menyuap pejabat tinggi maskapai China, China Eastern Airlines (CES), hingga 5 juta dolas AS.
Uang ini diberikan atas permintaan anggota komisaris maskapai jika ingin nama Rolls-Royce disebut dalam rapat untuk pembelian mesin pesawat. Saat itu, Rolls-Royce menjual mesin T700 untuk Airbus A330.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi dari Rolls Royce. (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dari Rolls Royce. (Foto: pixabay.com)
Uang suap itu digunakan CES untuk membiayai kursus MBA di Columbia University, New York, Amerika Serikat, beberapa pegawainya, termasuk di dalamnya akomodasi hotel bintang empat dan aktivitas rekreasi lainnya.
Thailand
Rolls Royce melalui broker di Thailand memberikan suap sebesar 18,8 juta dolar AS untuk pejabat pemerintah dan petinggi maskapai Thai Airways. Sebagai gantinya, para pejabat itu akan mendukung pembelian mesin T800 buatan Rolls-Royce untuk dipasangkan di pesawat Thai Airways.
Suap Rolls-Royce di Thailand diduga dilakukan antara Maret 2005 hingga September 2009.
Setelah kasus ini mengemuka, Thailand langsung membentuk komisi penyidik untuk mencari tahu dugaan suap tersebut. Hasil penyelidikan itu akan diketahui dalam waktu 30 hari.
Thai Airways (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Thai Airways (Foto: Reuters)
India
Pemerintah India sebenarnya telah melarang penggunaan jasa broker untuk pengadaan barang-barang di negara itu, namun Rolls-Royce diam-diam melanggarnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa proyek aviasi di India juga disebut melibatkan suap Rolls-Royce. Salah satunya adalah suap ongkos perizinan pada 2005 sebesar 7,5 juta pound sterling melalui broker, padahal pemerintah India hanya mematok harga maksimal 4 juta pound sterling.
Perizinan itu diperlukan Rolls-Royce untuk memproduksi, merakit dan memperbaiki mesin pesawat Turbomeca Adour. Mesin itu dibuat oleh Rolls-Royce Turbomeca Ltd, salah satu anak cabang perusahaan itu.
Nigeria
Antara tahun 2009 dan 2003, Rolls-Royce melalui broker memberi suap kepada pejabat pemerintah Nigeria sekitar 760 ribu dolar AS untuk memuluskan tender dua proyek pembangkit energi, yaitu proyek Adanga dan proyek Egina.
Pada akhirnya Rolls-Royce menarik diri dari proyek Adanga karena produk mereka tidak sesuai. Dan untuk proyek Egina, Rolls-Royce hampir menang tender tapi menarik diri setelah hampir tanda tangan kontrak.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan mesin Pesawat Rolls-Royce. (Foto: Wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan mesin Pesawat Rolls-Royce. (Foto: Wikimedia commons)
Rusia
Perusahaan energi Rolls-Royce Energy Systems Inc (RRESI) memberikan komisi sebesar 8 juta pound sterling kepada dua orang broker. Tugas mereka adalah memberi suap untuk perusahaan gas alam Rusia Gazprom untuk tender proyek energi Portovaya.
Pada tahun 2008, RRESI memenangkan kontrak dengan Gazprom untuk pengadaan perangkat alat kompresi gas. Sebelumnya pada 2007, pejabat Gazprom menyambangi proyek Rolls-Royce di Abu Dhabi. Di tempat itu, Rolls-Royce memberikan para pejabat Rusia jam tangan mewah.