Konspirasi Misteri Kematian Lady Diana, Benarkah Dibunuh?

10 September 2022 15:02 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Diana berbincang dengan anak-anak, 06 November 1989, saat berkunjung ke sekolah internasional Inggris di Jakarta. Foto: KRAIPIT PHANVUT / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Putri Diana berbincang dengan anak-anak, 06 November 1989, saat berkunjung ke sekolah internasional Inggris di Jakarta. Foto: KRAIPIT PHANVUT / AFP
ADVERTISEMENT
Sudah 25 tahun berlalu sejak mantan istri Raja Inggris Charles III, Putri Diana, meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Namun masih banyak pertanyaan yang tersisa dan konspirasi yang beredar terkait misteri di balik kematian tragisnya. Diana meninggal dunia dalam usia masih tergolong muda, yakni 36 tahun.
Ia tewas akibat cedera yang dideritanya usai kecelakaan mobil pada 31 Agustus 1997 di Paris, Prancis, yang juga menewaskan pria Muslim asal Mesir yang disebut adalah pacarnya—Dodi Fayed, serta sang sopir Henri Paul.
Kecelakaan diduga berawal saat mereka hendak menghindari rombongan paparazzi yang mengejar mereka dengan mengendarai sepeda motor dari Hotel Ritz Carlton menuju apartemen Dodi.
Putri Diana dan Dodi Al Fayed saat berada di lift Hotel Ritz Paris. Foto: dok. @a.royal.moment/ Instagram
Berapa laporan media menyebut, penglihatan sang sopir terganggu akibat cahaya kamera dari paparazzi yang mengejar mereka.
Namun ada pula laporan lain yang mengatakan, mobil yang ditumpangi Diana melaju dengan kecepatan lebih dari 60 mph (96 km/jam), meski batas kecepatannya ada 30 mph (48 km/jam).
ADVERTISEMENT
Mobil akhirnya lepas kendali dan menabrak pilar di tengah jalan dan ketiganya tewas di tempat.
Banyak yang awalnya menyalahkan paparazzi sebagai penyebab kecelakaan itu. Namun seorang jaksa asal Prancis pada 1999 menyangkalnya dan membebaskan mereka dari tuduhan tersebut.
Alasannya, jaksa kemudian mengungkap bahwa usai ditelusuri, sang sopir ternyata di bawah pengaruh alkohol dan kadar alkohol di dalam darahnya tiga kali di atas batas legal negara.
Pangeran William dan Pangeran Harry melihat patung Putri Diana saat peresmian di Taman Sunken, Istana Kensington, London, Inggris. Foto: Dominic Lipinski/Pool/REUTERS
Sementara putra-putra Diana, Pangeran Harry dan Pangeran William, menyalahkan kantor berita Inggris BBC atas kematian ibunya akibat merilis wawancara kontroversial Diana di tahun 1995 yang menguak soal perselingkuhan Charles dan ketidakbahagiaan dirinya dalam pernikahan itu.
Banyak para ahli yang berupaya menjawab pertanyaan khalayak luas dengan menyelidiki misteri kematian tragis Diana dan mempublikasikannya menjadi film dokumenter.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah mantan detektif dan jurnalis investigasi pemenang penghargaan asal Inggris, Mark William-Thomas, yang menjelaskannya dalam film dokumenter terbaru ‘Diana: The Ultimate Truth’ (2022).
Apa dampak pernyataan Diana dalam wawancara BBC dan perceraian dengan Charles di tahun-tahun terakhir hidupnya? Apakah sebenarnya ia berpotensi selamat dari cedera akibat kecelakaan itu? Bagaimana respons dari Kerajaan Inggris atas kematian Diana? Dan yang terpenting, benarkah Diana dibunuh?

Sebuah Wawancara yang Mengubah Segalanya

Dua tahun sebelum kematiannya, pada November 1995 Diana menyetujui sebuah sesi wawancara eksklusif dengan BBC.
Kala itu, Diana yang memiliki pembawaan lebih terbuka dibandingkan anggota keluarga kerajaan lainnya, menguak ketidakbahagiaan dirinya menikah dengan Charles.
Pernikahan itu dikabarkan juga tidak langsung disetujui oleh pihak kerajaan, sebab Diana bukan berdarah biru— sebelum menikah, ia hanya seorang guru di taman kanak-kanak.
ADVERTISEMENT
Kepada pewawancara, Diana mengungkap perselingkuhan Charles serta penyakit bulimia dan depresi yang ia derita selama menjalin rumah tangga.
Pangeran Charles dan Putri Diana. Foto: Reuters
“Ada tiga orang di dalam pernikahan ini, jadi agak ramai,” cetus Diana kala itu. Ia mengacu pada perselingkuhan Charles dengan Camilla Parker Bowles, di mana keduanya diketahui bertemu pada 1970-an.
Charles dan Camilla kemudian menikah di tahun 2005 tanpa dihadiri oleh Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Di masa sekarang, Camilla menjadi permaisuri Inggris usai Charles diangkat menjadi raja.
Sementara Diana dan Charles resmi bercerai pada 1996, disusul dengan gelar Yang Mulia dicopot dari Diana dan keamanan kerajaannya juga dihapus.
Di film dokumenter Diana: The Ultimate Truth, Williams-Thomas menyelidiki bahwa pewawancara Diana, Martin Bashir, sebelumnya telah berusaha untuk meraih kepercayaan Diana melalui saudara laki-lakinya, Earl Spencer.
ADVERTISEMENT
Raja Inggris Charles berjalan bersama Ratu Camilla di sepanjang pagar Istana Buckingham, di London, Inggris, Jumat (9/9/2022). Foto: Henry Romero/REUTERS
Kemudian William-Thomas bertemu dengan teman dekat Diana, Simone Sammons, yang menggambarkan percakapan Diana dengan Bashir sebelum syuting wawancara.
“Bashir berbicara tentang… apakah dia (Diana) menyadari, dia dikelilingi oleh orang-orang yang mengkhianatinya?” papar Simmons dalam film dokumenter tersebut.
Lalu kemudian dijawab santai oleh Diana kala itu, “Dia (Diana) berkata kepada saya, ‘Saya tidak tahu berapa banyak musuh yang saya miliki’,” ungkapnya.

Diana Yakin Akan Mati Muda dalam Kecelakaan

Teman-teman dekat Diana pun buka suara usai kematian sang putri. Mereka menggambarkan Diana sebagai orang yang baik hati, bijaksana, dan berprinsip.
Namun, mereka juga mengungkap adanya kekhawatiran dan paranoia yang dialami Diana di tahun-tahun terakhir hidupnya, terutama usai video wawancara Diana dipublikasikan.
Seorang pakar keamanan kerajaan Grahame Harding menjelaskan, Diana kerap khawatir teleponnya disadap dan percakapannya direkam.
Putri Diana tiba di Galeri Serpentine, London, Juni 1994. Foto: Jayne Fincher/Getty Images
Harding kerap diminta bantuan untuk memeriksa kamar Diana di Istana Kensington untuk mencari alat penyadap. Ia juga memasok ponsel sembunyi-sembunyi untuk Diana guna menghindari potensi diawasi.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran akan dimata-matai bukan satu-satunya ketakutan Diana. Teman dekatnya, Roberto Devorik, mengatakan sebelumnya bahkan Diana selalu percaya dia akan mati muda.
“Dia memiliki firasat bahwa dia akan dibunuh atau mati, bukan dengan cara yang alami,” kata Devorik dalam film dokumenter tersebut.
“Dia (Diana) pernah berkata, ‘Saya pikir mereka akan membunuh saya. Saya akan berakhir dalam kecelakaan — entah itu helikopter, pesawat atau kecelakaan mobil’,” ungkap dia, tanpa menjelaskan siapa yang dimaksud akan membunuh sang putri.

Nyawa Diana Kemungkinan Dapat Tertolong

Seorang ahli bedah kardiotoraks, Tom Treasure, mengulas detail kecelakaan Diana dan mengatakan sebenarnya nyawa sang putri masih bisa tertolong.
“(Diana) dibawa dari mobil, dan dia masih sadar ketika mereka membawanya keluar,” ungkap Treasure.
ADVERTISEMENT
“Sirkulasinya bermasalah, denyut nadi cepat dan tekanan darah rendah, yang mengindikasikan pendarahan internal,” imbuhnya.
Lokasi kejadian kecelakaan mobil Putri Diana yang terjadi pada 31 Agustus 1997. Foto: AFP/PIERRE BOUSSEL
Treasure kemudian mengungkap bahwa Diana memiliki cedera jantung langka yang tidak teridentifikasi secara langsung. Ia mengalami cedera jantung akibat duduk menyamping tanpa sabuk pengaman saat mobil berhenti mendadak.
“Seandainya keadaannya berbeda pada malam itu, sehingga cedera jantung langka yang dialaminya dapat diidentifikasi lebih awal, Diana mungkin memiliki kesempatan untuk selamat,” kata Treasure.

Tanggapan Keluarga Kerajaan

Ratu Elizabeth II baru muncul di hadapan publik dan menyampaikan pidato pertamanya lima hari setelah kematian Diana. Saat kecelakaan terjadi, Ratu Elizabeth beserta keluarga kerajaan sedang berada di di Istana Balmoral, Skotlandia.
Respons kerajaan atas meninggalnya Diana dinilai sangat dingin dan tidak simpatik. “Saya sendiri ingin memberikan penghormatan kepada Diana. Dia adalah manusia yang luar biasa dan berbakat,” kata Elizabeth dalam pidatonya, seperti dikutip dari Time.
Ratu Elizabeth II & Putri Diana saat mengenakan kalung mutiara yang sama Foto: Getty Images
“Di saat-saat baik dan buruk, dia tidak pernah kehilangan kapasitasnya untuk tersenyum dan tertawa, atau untuk menginspirasi orang lain dengan kehangatan dan kebaikannya,”
ADVERTISEMENT
Sementara pemakaman Diana dilangsungkan hampir satu pekan sejak ia meninggal, yaitu pada 6 September 1997.
Ada hal krusial yang tertangkap kamera saat itu. Ratu Elizabeth membungkuk seiring dengan peti mati Diana dibawa melintas di depannya.
Penghormatan kepada Putri Diana, pada peringatan 25 tahun kematiannya, terlihat di luar Istana Kensington, di London, Inggris. Foto: Peter Nicholls/REUTERS
Tindakan Elizabeth tersebut dinilai sebagai tanda penghormatan tertinggi dari seorang wanita yang tidak memiliki kewajiban untuk membungkuk di hadapan siapa pun.
Satu dekade sejak kecelakaan, pada April 2008, pengadilan Inggris memutuskan bahwa pengemudi dan paparazzi sama-sama harus disalahkan karena kelalaian mengemudi dan terjadinya kecelakaan tersebut. Nyawa Diana tidak dapat diselamatkan akibat dirinya yang tidak mengenakan sabuk pengaman.