Konsultasi Tampung Warga Gaza Korban Perang, Tujuan Utama Prabowo ke 5 Negara

11 April 2025 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berjalan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah) setibanya di Bandara Internasional Esenboga, Ankara, Turki, Rabu (9/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berjalan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah) setibanya di Bandara Internasional Esenboga, Ankara, Turki, Rabu (9/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Menlu Sugiono mengungkap tujuan utama lawatan Presiden Prabowo ke negara di Timur Tengah dan Turki terkait rencana menampung korban perang Gaza.
ADVERTISEMENT
Rencana tersebut disampaikan Prabowo sebelum bertolak ke UEA pada Rabu (9/11) lalu. Prabowo menginginkan pada tahap pertama ada 1.000 warga Gaza korban perang yang dirawat di Indonesia.
Adapun lawatan Prabowo ke kawasan Timur Tengah dan Turki akan mencakup Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Yordania.
Dalam keterangan resminya di Ankara pada Kamis (10/4) Sugiono mengatakan lewat lawatan ke lima negara tersebut Prabowo akan berkonsultasi terkait niat menampung korban perang Gaza.
Presiden Prabowo Subianto tiba di Abu Dhabi dan disambut oleh sejumlah delegasi dari Persatuan Emirat Arab. Foto: Instagram/ @presidenrepublikindonesia
Sugiono kemudian menjelaskan mereka yang akan ditampung sementara adalah korban luka, yatim piatu sampai pelajar. Dijelaskan Sugiono rencana menampung warga Gaza bisa terwujud bila Palestina dan negara di kawasan Timur Tengah setuju.
"Ini kan kita masih berkonsultasi, beliau masih berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan. Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa, dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan. Berdasarkan kesepakatan semua," kata Sugiono.
ADVERTISEMENT
"Jadi harus semuanya sepakat, harus semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju, kalau ada yang tidak sepakat, berarti no deal kan. Semuanya harus setuju," sambung dia.
Menteri Luar Negeri Sugiono. Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP
Sugiono lalu menegaskan menampung warga Gaza bukan berarti merelokasi mereka keluar. Indonesia, kata Sugiono, menolak keras usulan memindahkan warga Palestina dari Gaza
"Dari awal juga kami sudah menyampaikan dari Kemlu bahwa Indonesia tidak setuju dengan upaya relokasi paksa warga Gaza under any pretext dalam bentuk apa pun, semua ini dilakukan harus sukarela dan harus dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina," papar Sugiono.
Terkait ke wilayah mana di Indonesia yang akan dijadikan tempat penampungan warga Gaza, Sugiono menekankan itu semua masih dalam tahap konsultasi.
ADVERTISEMENT
"Kita masih berkonsultasi, beliau masih berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan. Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa, dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan," tegas dia.